Pentakosta
“Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8)”. Demikianlah janji Yesus kepada para muridNya sebelum Ia terangkat ke sorga. Sesudah perpisahan karena Yesus terangkat ke sorga maka selama sepuluh hari para murid menantikan janji itu atau lebih tepatnya selamat lima puluh (Yunani- pentekosta) hari sesudah kebangkitan Yesus Kristus (hari paskah) maka turunlah Roh Kudus memenuhi para rasul. Sebelum hari kelima puluh para murid bertekun dengan sehati dalam doa bersama. Hal yang perlu diingingat bahwa, ketika para rasul bertekun berdoa bukan berarti karena itu maka Roh Kudus turun ke atas mereka. Tidak, Roh kudus turun karena memang sudah genap waktunya dan telah tiba saatnya para rasul itu akan menerima kuasa ketika Roh kudus turun dan mereka akan memberitakan injil tentang kematian dan kebangkitan Yesus untuk pengampunan dosa manusia. Dan dari kisah inilah kita dapat melihat ketika para rasul dipenuhi oleh Roh Kudus, maka gereja lahir. Dari khotbah Petrus yang penuh dengan kuasa karena pekerjaan Roh Kudus, menyadarkan banyak orang sehingga kira-kira tiga ribu orang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus. Ini adalah pesta panen raya. Kalau dalam perjanjian lama mereka berpesta karena hasil panen raya mereka. Maka pada peringatan pentakosta perjanjian baru juga merupakan pesta dimana jiwa-jiwa bertobat dan diselamatkan oleh Tuhan. Dari Kisah yang dahsyat inilah kita melihat Gereja Lahir dan banyak orang yang mengasihi Tuhan. Injil adalah kekuatan Allah yang dapat menyelamatkan.
Pentakosta Perjanjian Baru adalah hari turunnya
Roh Kudus yang terjadi pada hari ke 50 setelah Paskah (hari kebangkitan Yesus).
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang Pentakosta Perjanjian Lama ini: (1) bebasnya
bangsa Israel dari Mesir (band.Ulangan 16:1 tentang Paskah Perjanjian
Lama). Ini juga untuk memperingati 2
hal, yaitu Pemberian 10 Hukum Tuhan dan Perayaan syukur karena panen gandum (Ul
16:10; Kel 34:22). (2) Pada hari itu orang Israel tidak boleh bekerja (Im
23:21; Bil 28:26).
Pentakosta Perjanjian Lama menjadi Pentakosta
Perjanjian Baru karena apa yang terjadi dalam Kis 2:1-13. Pada saat itu
murid-murid sedang berkumpul di suatu tempat sebagai bentuk ketaatan mereka terhadap
perintah Tuhan Yesus. Pada saat itu terjadilah hal-hal sebagai berikut: (1) Turun dari langit suatu bunyi
seperti tiupan angin keras (ay 2). Kitab Suci menggambarkan Roh Kudus seperti
angin (Yoh 3:8 Yeh 37:9,10,14 Yoh 20:22). Kata bahasa Yunani PNEUMA
memang bisa diartikan sebagai ‘roh’, ‘angin’ atau ‘nafas’ (sama seperti kata
Ibrani RUACH). Karena itulah maka sebelum Roh Kudus turun maka Ia didahului
oleh suatu bunyi seperti tiupan angin keras. (2) Tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan
hinggap pada mereka masing-masing (ay 3). Roh Kudus juga sering digambarkan
sebagai api karena Ia berfungsi untuk menyucikan / menguduskan kita. Karena
itu, tanda dari orang yang mempunyai Roh Kudus / dipenuhi Roh Kudus adalah
adanya perubahan hidup ke arah yang positif (bukan kemampuan untuk
berbahasa Roh!). (3) Roh Kudus turun
dan memenuhi mereka (ay 4a). (4)
Bahasa lidah / roh (ay 4b-11). Bahasa lidah / roh adalah suatu karunia Roh
Kudus yang menyebabkan rasul-rasul itu lalu bisa berbicara dalam bahasa-bahasa
yang sebelumnya tidak mereka kenal / tidak pernah mereka pelajari. Tidak semua
orang yang memiliki Roh Kudus / dipenuhi Roh Kudus harus berbahasa roh! (band.
Lukas 1:67;4:1; Kis. 7:55; Kis 11:24; Kis 13;52)
Penekanan dari Pentakosta.
Banyak orang jikalau membahas tentang Pentakosta
selalu menekankan bahasa roh. Padahal sebetulnya yang paling ditekankan dalam
Pentakosta bukan bahasa roh tetapi, turunnya Roh Kudus membuat para rasul
memiliki kuasa untuk Pekabaran Injil. Maka kalau kita perhatikan ketika
orang-orang banyak mendengar “bunyi” (ayat 6), apa
yang mereka dengar? yang mereka dengar adalah berita tentang perbuatan-perbuatan
besar yang dilakukan Allah (ay 11) dan Ini jelas menunjuk pada Injil.
Kemudian
yang menarik pada saat hari pentakosta, ketika para rasul dipenuhi oleh Roh
Kudus dan memberitakan Injil, terlihat respon postif dan negative dari orang
banyak. Ada yang kagum tetapi ada juga yang menolak dengan menganggap mereka
sedang mabuk oleh anggur. Pada hal jika diperhatikan teks alkitab dengan
sungguh-sungguh, kejadian itu terjadi pada pukul 9 pagi, jadi sangat tidak
mungkin mereka mabuk oleh anggur. Memang itu harus terjadi, supaya setiap orang
percaya sadar bahwa tidak semua orang dapat menerima Injil, akan ada orang yang
juga akan menolak. Tetapi kita tidak
boleh putus asa kita tetap harus memberitakan Injil, menyatakan kebenaran dan
menjadi garam dan terang bagi mereka, karena Allah Roh Kudus menyertai kita.
Amin. Solideo Gloria.
0 Response to "Pentakosta"
Post a Comment