Jikalau Kamu Mengasihi Aku


Yohanes 14:15-21

Kita mungkin pernah mendengar orang berkata “aku akan hidup bersamamu selamanya,..itupun jikalau kamu mau”. Kalimat itu disampaikan agar salah satu dari mereka dapat memberi jawab bersedia atau tidak. Dan kalimat itu juga menunjukkan bahwa belum tentu dari salah satu itu bersedia hidup dengannya. Dalam pembacaan kita di atas Yesus memulai kalimat dengan berkata “jikalau”. Kata ini menunjukkan bahwa kamu belum tentu mengasihi Aku, kata-kata itu ditujukan kepada para murid. Tidak hanya itu kata dalam kalimat itu juga berlaku bagi kita. Sekalipun kita sudah lama melayani Tuhan, atau sudah lama menjadi orang Kristen atau baru menjadi orang Kristen, bisa jadi kita juga belum mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Maka, setiap kita perlu memeriksa diri atau hati kita apakah kita mengasihi Tuhan atau tidak?.

Murid-murid itu menunjukkan kasih mereka kepada Yesus dengan ingin menahan Yesus agar tetap bersama dengan mereka. Tetapi Yesus berkata jika seseorang mengasihiNya, maka orang itu akan mentaati semua perintahNya. Disini Yesus ingin menekankan kewajiban mereka pada saat Ia tidak lagi bersama dengan mereka. Mereka harus mengasihi Dia dan membuktikannya dengan mentaati perintah-perintahNya. Hal ini sama dengan yang tertulis dalam 1 Yohanes 5:3 sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintahNya. Kalimat Tuhan Yesus itu merupakan teguran, peringatan dan sekaligus nasehat: (1). Bagi mereka yang mengira bahwa mereka mengasihi, tetapi tidak taat, (2). Bagi mereka yang mengira bahwa mereka taat, tetapi tidak mengasihi. (3). Bagi mereka yang sadar bahwa mereka tidak mentaati maupun mengasihi Allah.

Ketaatan adalah buah yang harus ada dari kasih. Kasih tanpa adanya ketaatan adalah kepura-puraan. Itu sama halnya ketika kita berkata “kita mengasihi Allah tetapi membenci sesama kita”, atau menunjukkan ketaatan tetapi dalam hati kita justru menggerutu atau bersungut-sungut. Seseorang tidak mungkin mengasihi Allah kalau ia tidak merasakan bahwa Allah mengasihi dia (1 Yoh. 4:10). Semakin sesorang merasakan kasih Allah kepadanya, semakin ia bisa mengasihi Allah. Bukti dari kasih Allah ialah Ia relah mati di salib untuk menebus setiap kita dari segala dosa kita.

Saudara yang dikasih Tuhan, untuk itulah Yesus meminta kepada Bapa agar memberikan seorang penolong yang lain, yaitu Roh Kudus sebagai Roh kebenaran. Lalu, apa hubungannya kasih kepada Allah yang terlihat dalam ketaatan dengan memberikan Roh Kudus kepada para murid?!. Kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya, sangatlah penting. Dengan hadiranNya, Roh Kudus dapat menolong, memimpin, dan mengarahkan setiap orang percaya untuk dapat mengasihi dan taat kepada Allah. Kehadiran Roh Kudus, menunjukkan Yesus Kristus tidak ingin meninggalkan para murid atau setiap orang percaya sebagai yatim piatu. Kehadiran Roh Kudus agar dapat menyertai dan diam di dalam hati setiap orang percaya.

Yesus berkata jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintahKu. Berarti kalau kita tidak mentaati perintah-perintahNya, kita sedang tidak mengasihi Allah. Apa sebetulnya perintah-perintah yang harus ditaati oleh orang percaya sebagai bukti kita mengasihi Allah? perintah tersebut tertuang dalam sepuluh hukum Taurat, dan ketika Yesus tampil ia merangkumkan hukum itu dalam dua bagian besar yaitu: (1) Kasih kepada Allah. Kasih demikian dinyatakan dengan segenap hati, segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan. (2) Kasih kepada sesama. Mengapa kita harus mengasihi sesama? karena kita terelebih dahulu telah di kasih oleh Allah, maka kita harus mengasihi, dan kasih itu dibuktikan seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Amin.

Tuhan Yesus memberkati kita semua


0 Response to "Jikalau Kamu Mengasihi Aku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel