PERKATAAN KETIGA YESUS DI KAYU SALIB

 Wanita inilah anakmu


Yoh 19:25-27

Setelah menanti-nanti, sekarang tibalah waktunya Yesus melihat kepada Maria, ibu-Nya. Ia melihat pula kepada Yohanes murid-Nya, lalu keluarlah kalimat ke-tiga dari atas kayu salib. 

Mata Yesus terkonsentrasi kepada kelompok yang kecil, minoritas yang sudah susah payah datang dari kota lain kepada-Nya. Kapankah Yohanes tiba di bukit Golgota? Apakah ia ada di situ sejak dari permulaan penyaliban? Yohanes pasti sudah mengetahui apa yang terjadi karena ia mengikuti rombongan orang yang menangkap Yesus di Getsemani dari dekat. Pada waktu Yesus dijatuhi hukuman mati, Yohanes cepat-cepat lari untuk memberitahukan orang-orang yang dekat kepada Yesus agar mereka datang melihat dan menghibur Yesus. 

Dengan segala letih lesu dan susah payah akhirnya Yohanes tiba di Golgota berdiri di samping Maria, ibu Yesus. Yesus sekarang memandang Yohanes yang begitu muda dan berani dan kepada Maria. Ia berkata kepada ibu-Nya: “Wanita, inilah anakmu.” (terjemahan Yunani). Lalu Yesus berkata kepada Yohanes: “Inilah ibumu.” Yesus menyapa Maria dengan sebutan wanita. Tetapi Yohanes disebutnya sebagai anak. Tetapi kepada Yohanes, Yesus tidak menyebutnya anak. Ia mengatakan: “Inilah ibumu.”

Kita harus memperhatikan bahwa Kristus memilih istilah yang tepat. Dalam hubungan Ilahi, Yesus adalah Pencipta semesta, termasuk Maria dan Yohanes. Tetapi dalam hubungan manusiawi, Yesus pernah meminjam rahim Maria. Sebagai Allah, sebagai Raja, sebagai Pencipta, sekarang Yesus memberikan perintah kepada ciptaan-Nya! Di sini Tuhan Yesus berdiri sebagai Pencipta, bukan sebagai anak.

Yohanes adalah orang yang Maria perlukan untuk memelihara dirinya pada masa tuanya. Sebagai anak yang dilahirkan di bawah hukum Taurat, Yesus harus menjalankan hukum Taurat, Ia harus menghormati ibu-bapa (Keluaran 20:12). Yesus tahu tugas-Nya. Maria adalah orang yang paling dekat dengan Dia, orang yang sudah menanggung beban dari sejak diri-Nya kecil. 

Tetapi di lain pihak sebagai Allah, Yesus juga tahu apa yang harus dilakukan untuk menjalankan penebusan. Yesus menyebut Maria sebagai wanita, tetapi ia tidak memberi sebutan apa-apa kepada Yohanes. Mengapa Yohanes yang diberi kepercayaan untuk memelihara Maria? Apakah karena kebetulan hanya Yohanes satu-satunya rasul yang kembali mengikut sampai ke Golgota? Di sini kita bisa melihat sebab-sebab tertentu:

Yohanes adalah murid Kristus yang paling muda. Dengan kemudaannya, ia boleh mempunyai kemungkinan berumur paling panjang, paling sehat dan paling kuat di antara murid-murid yang lain.

Rasul yang paling muda, tetapi yang satu-satunya berdiri di sisi kayu salib adalah Yohanes. Ayat yang teragung dalam Alkitab adalah “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Dia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16). 

Siapakah yang menuliskan ayat tersebut? Yohanes. Semua ayat mengenai kasih, yang paling penting dan agung, dituliskan oleh Yohanes yang mempunyai pikiran yang lebih dalam daripada rasul-rasul yang lain. Yesus berkata kepada Yohanes: “Inilah ibumu.” Maria dan Yohanes mendengarkan dan taat pada apa yang dikatakan oleh Yesus, dan Alkitab mengatakan bahwa mulai hari itu Yohanes menerima Maria di rumahnya. Tradisi mengatakan bahwa Maria tinggal di rumah keluarga Yohanes dua belas tahun lamanya sampai Maria mati, baru kemudian Yohanes pergi mengabarkan Injil ke Efesus.

Apakah arti perkataan Yesus kepada Yohanes? Perkataan itu berarti bahwa Tuhan mau supaya setiap orang yang sudah menyadari cinta Tuhan atas dirinya, juga menanggung satu beban tanggung jawab dari Tuhan. Hanya dalam beberapa hari, hidup rohani Yohanes berubah jauh dari semula. Beberapa hari sebelum penyaliban, ia menginginkan supaya kelak duduk di sebelah kanan atau kiri Yesus, ia menginginkan kedudukan yang paling tinggi. 

Namun kini ia tahu bahwa itu bukan hidup rohani yang benar. Orang-orang Kristen yang belum mengerti arti salib dan Golgota, sering berlaku seperti Yohanes dan Yakobus yang meminta kedudukan yang paling tinggi dalam gereja bahkan jika perlu menggunakan kekerasan dan senjata untuk mencapai kekuasaan.

Siapa saja yang sudah mengalami salib dan cinta Tuhan Yesus, ia meninggikan cinta kasih Tuhan dan menanggung beban serta resiko di hadapan Tuhan seumur hidupnya. Bukan gila hormat, bukan gila kekuatan ataupun gila kekuasaan. Pelayanan yang sungguh, mutu yang baik dan tanggung jawab di hadapan Tuhan serta pengorbanan diri yang sungguh-sungguh, lebih berharga daripada hormat dan kuasa yang bisa diberikan oleh manusia.

Jika Anda dipanggil Tuhan untuk melayani Dia, maukah kita mencintai Dia dengan bersedia hati bertanggung jawab sungguh-sungguh mengikuti-Nya dan bukan gila hormat manusia?

Salah satu hal yang paling lucu yang terjadi pada waktu Yohanes membawa Maria pulang ke rumahnya. Hal itu terjadi pada ibu Yohanes. Ibu Yohanes adalah saudara Maria dan sekaligus tuan rumah yang menerima Maria kakaknya di rumahnya dan ikut memikul tanggung jawab merawat dia selama bertahun-tahun. 

Ibu Yohanes yang pernah meminta agar kedua anaknya duduk di sebelah kanan dan sebelah kiri Yesus Kristus kini tahu bahwa bukan kedudukan yang membuktikan seseorang mencintai Tuhan, tetapi pelaksanaan kewajiban dan ketaatan dalam hidup sehari-hari yang sungguh. Itulah semangat Kekristenan.

Setelah menerima perkataan dari atas salib, Maria menemukan jawaban atas segala kontradiksi dalam hidupnya., Ia tenang kini. Pada masa mudanya Maria belum mengerti dengan jelas tetapi ia sudah berjanji menyerahkan diri pada kehendak Tuhan. 

Maria pernah berkata: “Hatiku memuliakan Tuhan, rohku bersukacita karena Juruselamatku.” Sekarang setelah mengerti pengobanan Yesus Kristus di atas kayu salib, Maria mengerti bahwa Yesus bukan hanya anak, tetapi Juruselamat.

Maria melihat Sang Juruselamat mati terpaku di atas kayu salib dalam keadaan begitu susah. Yesus mati bagi Maria. Lalu setelah itu Maria pulang bersama Yohanes dengan tenang. Maria tidak punya kedudukan bersama-sama dengan Kristus menggenapkan keselamatan. Ia bukan co-reedemer. 

Maria pernah di sebut oleh Elisabet (ibu Yohanes Pembaptis) sebagai ibu Tuhanku (Lukas 1:43), namun itu bukanlah mengarah kepada pengertian bahwa sifat Ilahi Kristus berasal dari Maria, melainkan menunjuk pada pengertian bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh dilahirkan melalui rahim perempuan bernama Maria. Yesus Kristus sudah mempunyai sifat Ilahi dan sifat kemanusiaan sejak Ia dilahirkan. Sifat dan tubuh jasmani Kristus, dilahirkan melalui Maria, tetapi sifat Ilahi Yesuis Kristus bukan dilahirkan oleh Maria karena Ia Anak Allah.

Adakah wanita-wanita yang mau meneladani hidup Maria? Adakah orang-orang muda yang mau meneladani hidup Yohanes?


0 Response to "PERKATAAN KETIGA YESUS DI KAYU SALIB "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel