DIAM TENANGLAH
MARKUS 4:35-37
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Shalom, Salam sejahtera bagi kita semua. Semoga kita semua ada dalam keadaan sehat dan baik. Tidak terasa hari-hari kita dapat lalui, walaupun dalam menjalaninya kita serba waspada oleh karena adanya pandemi covid-19.
Sejak masuknya covid19 diwilayah kita, pertemuan ibadah bersama yang biasanya kita laksakan di gereja pun ditiadakan. Semua itu tentu demi keselamatan dan kesehatan bersama.
Sadarkah kita bahwa pada hari ini kita sudah memasuki bulan sepuluh (Oktober) dan tidak lama lagi atau lebih tepatnya dua bulan kedapan kita akan masuk di bulan Desember.
Ayub pernah berkata ditengah situasi kondisi yang sangat berat yang di alaminya, ia dengan jujur berkata bahwa “hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada seorang pelari, lenyap tanpa melihat bahagia (Ayub 9:25).
Penderitaan yang kita alami memang tidaklah sebanding apa yang dialami oleh Ayub, namun ditengah situasi yang tidak baik, hari-hari yang dia lalui terasa begitu cepat.
Jikalau Ayub mengaku bahwa ia tidak melihat bahagia pada waktu kesusahan hidupnya, namun berbeda dengan kita, dalam situasi sulit inipun kita masih melihat dan menikmati kebahagiaan, itu adalah anugerah dari Tuhan bagi kita, Puji Tuhan.
Kita tidak tahu akan apa yang akan terjadi dimasa mendatang, semua terlihat gelap dari pandangan kita. Tetapi yang kita ketahui dan yakini adalah bahwa kita ada dalam tangan Tuhan, kita ada dalam rencana Tuhan dan kita ada dalam pemeliharaaNya.
Pengenalan dalam pengetahuan itulah yang membuat kita tidak perlu terlalu merasa kuatir dan cemas akan masa depan kita.
Saudara, ayat Alkitab di atas yang sudah kita baca, mengisahkan kisah perjalanan hidup para murid bersama dengan Yesus. Mereka diuji oleh angin taufan yang mengamuk ditengah-tengah danau.
Dan ternyata para muridpun memiliki iman yang tidak jauh berbeda dari iman kebanyakan orang dalam berbagai kisah di kitab Markus ini. Alkitab mencatat mereka sangat takut. Itu sebabnya mereka membangunkan Yesus yang bersama dengan mereka.
Kata mereka “Guru, tidakkah Engkau peduli, kita binasa?” Yesus yang mendengar teriakan ketakutan dari para murid itupun bangun dan berdiri lalu menghardik angin dan berkata kepada danau itu: “Diam Tenanglah!” Saudara apa yang terjadi, angin yang sedang mengamuk itupun reda dan danau itu menjadi sangat teduh sekali.
Tetapi apa yang terjadi, Tuhan Yesus menegur mereka. Mengapa kamu takut? Mengapa kamu tidak percaya? Alkitab mencatat kisah ini dengan apa adanya. Dari pertanyaan itu mereka semakit takut, ketakutan mereka bukan lagi karena badai, tetapi karena melihat Yesus yang berkuasa yang berdiri di depan mata mereka dan telah meyaksikan Dia menakklukkan badai.
Pengalaman itu membuat para murid tercengang, dan heran akan kejadian itu. Itu sebabnya mereka berkata siapakah gerengan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat, tunduk kepadaNya?
Saudara, Yesus Kristus yang kita kenal, yang kita sembah, muliakan, tinggikan dan agungkan itu adalah Tuhan. Alam semesta adalah ciptaan dan buatan tanganNya sendiri. Itu sebabnya segala sesuatu harus tunduk dalam KuasaNya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan, mestinya pada saat melihat kisah ini, harusnya membuat kita juga sadar dan yakin sepenuhnya bahwa Tuhan Yesus yang berkuasa itu ada dan beserta dengan kita.
Ditengah situasi sulit yang sedang kita hadapi saat ini. Jangan pernah berpikir untuk menjauhkan diri dari hadapan Tuhan. Tetapi di dalam kesempatan inilah kita harus terus menerus bersandar, bergantung pada Tuhan. Mendekatlah kepadaNya maka Ia akan mendekat kepadamu (Yakobus 4:8a).
Sebagai hamba Tuhan, saya mengajak seluruh jemaat kuatkan dan teguhkanlah hatimu, bertindaklah hati-hati, jangan tawar hati sebab Tuhan berjalan beserta kita.
Amin
Tuhan Yesus memberkati
0 Response to " DIAM TENANGLAH"
Post a Comment