Bahan Materi Senyawa dari khotbah Integratif

Khotbah Integratif


            Pada bagian ketiga ini Anderson membahas mengenai, masalah: pengkhotbah sebagai pendeta. Adanya suatu masalah tidak dapat menghentikan langkah kita. Tetapi sebaliknya dengan adanya masalah memacu setiap kita untuk lebih kreatif. Setiap masalah selalu ada solusinya. Ketika Thomas Alva Edison menemukan bola lampu sudah terlalu banyak masalah yang ia lewati. Ia mengatakan bahwa menemukan solusi memang butuh waktu yang lama, akhirnya Ia berhasil.

        Para pengkhotbah perlu membingkai setiap khotbah mereka sebagai masalah yang harus dipecahkan karena kekuatan generative dapat menjadi kekuatan dalam khotbah integratif. Seorang pengkhotbah ketika menemukan masalah tidak boleh diam, dia harus bergerak menuju jawaban. Di bagian ini Anderson ingin mengatakan bahwa berkhotbah harus seperti seorang pendeta maksudnya pendeta yang penuh kasih. Tidak berperang dengan jemaat ataupun melemparkan masalah kepada mereka. Motivasi yang harus dimiliki oleh seorang pendeta adalah mengasihi mereka agar menuju kepada kebenaran.  Di dalamnya kasih karunia dari Allah sangat dibutuhkan. Ada satu hal yang harus di yakini bahwa ketika ada masalah Tuhan selalu memiliki sesuatu yang lebih baik untuk kita. 

          Selanjutnya pengkhotbah dikatakan sebagai teolog. Pokok-pokok dalam sebuah khotbah membatu setiap pendegar melihat bagaimana teks Alkitab menyelesaikan masalah. Pengkhotbah perlu tahu ke mana arah khotbah dan dapat mengartikulasikannya dalam gagasan besar yang meyakinkan.  Tanpa poin, khotbah akan, tidak ada gunanya.  Seperti yang telah kita lihat, teks Alkitab mungkin menawarkan beberapa poin, tetapi pengkhotbah akan menemukan cara untuk memfokuskan berbagai poit ke dalam satu ide besar yang signifikan.  Ini kita sebut "tema."  Tetapi pengkhotbah akan ingin membuat banyak pernyataan runcing lainnya.  Semakin banyak pernyataan ini dapat dipertajam, akan semakin efektif. Kemudian maksud pendeta dikatakan sebagi teolog adalah ingin menjelaskan ada banyak para teolog-teolog memahami Alkitab, memiliki semangat untuk mencari kebenaran. Semangat semacam itu dapat menambah pengetahuan, tetapi sesudah itu juga harus dapat mengubah hidup.

            Bagian berikutnya, Berkhotbah adalah tindakan komunikatif. Allah berbicara kepada orang-orang dan orang-orang yang bicara kembali kepada Allah. Doa seharusnya menjadi relasional yang responsif antara kita dengan Tuhan. Walaupun secara langsung tidak terlihat. Kemudian doa juga menekankan isnprirasi. Setiapkali memiliki relasi denganNya ia memperngaruhi kehendak dan mengubah kita. Seorang pengkhotbah terlihat di dalam fungsinya sebagai penyembah atau memimpin ibadah dan memiliki kehidupan relasi dengan Tuhan dalam doa. Anderson mengatakan para pengkhotbah perlu mendengar dari Allah sendiri dan dengan rendah hati pengkhotbah berbicara kepada Allah.

        Dibagian akhir dari bab ketiga ini Anderson menuliskan Gambar: pengkhotbah sebagai nabi. Khotbah menawarkan kesenian di dalamnya. Seorang pengkhotbah seharusnya tidak akan merasa puas apabila pendengar pergi tanpa menemukan makna sesudah mendengar khotbah. Karenanya ketika desain teks menemukan arti penting bagi pendengar khotbah akan mencapai tujuannya. Kemudian pengkhotbah sebagai nabi adalah pengkhotbah yang berbicara tentang masa depan yang akan datang. Ini adalah gambran bahwa seorang pengkhotbah harus memiliki visi dan misi tersebut harus dari Allah. Sehingga dapat melihat visi masa depan yang berubah.


0 Response to "Bahan Materi Senyawa dari khotbah Integratif"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel