IBLIS DALAM GEREJA: PERPECAHAN ATAU PERTIKAIAN?

 


IBLIS DALAM GEREJA: PERPECAHAN ATAU PERTIKAIAN?

 

Host:

Dr. James Takaliuang

 

Narasumber:

Dr. Sudarmanto

Dr. Ferdinand Manafe

Dr. Fredy Purwanto

 

Perpecahan menjadi fenomena dalam gereja, sejak awal gereja muncul perpecahan selalu ada. Dalam bincang bijak terkait dengan materi ini, Dr. Ferdinan Manafe mengatakan bahwa perpecahan sudah terjadi sejak awal mula manusia jatuh dalam dosa. Kisah Kain dan Habel merupakan salah satu contoh terjadinya perpecahan dan pertikaian. Ketika pembunuhan terjadi suasana terlihat menegangkan, ada murka Allah tetapi ada juga kesedihan dari sisi manusia karena ada darah tak bersalah tumpah akibat pembunuhan terhadap saudara sendri. Perpecahan memang tidak enak, sehingga ketika melihat kisah Kain dan Habel ada tangisan dan itu jelas merusak relasi. 

Yesus sendiri mengatakan akan mendirikan gerejaNya. Gereja dalam pengertian pribadi tidak akan pernah pecah, sebab Yesus berkata alam maut pun tidak akan memisahkannya, tetapi bicara soal institusi maka perpecahan banyak terjadi. Karena dalam institusi bicara soal siapa yang memimpin, ada perebutan aset, manajement kepemimpinan, uang dan masih banyak hal lainnya. Memang Yesus yang mendirikan gerejaNya namun bukan berarti gerejaNya tidak akan mengalami masalah ataupun sampai terjadi perpecahan dan pertikaian. Saat masalah terjadi disitulah gereja diuji apakah akan bijak dalam menyelasaikan masalah atau akan menyelesaikan masalah tersebut dengan cara dunia yang kurang bijak. 

Selanjutnya menurut Dr. Fredy menyoroti kasus jemaat di Korintus. Ia mengatakan bahwa Jemaat di Korintus terpecah karena banyak hal, ia menjelaskan bahwa perpecahan terjadi karena adanya moralitas, karena ada perbedaan antara orang kaya dan miskin, orang lemah dan ada orang yang kuat, karena pengaruh dari pemimpin dan karena hal-hal atau karunia rohani lainnya yang mengakibatkan jemaat tersebut terpecah. Menjelaskan hal tersebut ia mengutip 1 Kor 11:18-19 “Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji”. Kata “perpecahan” dalam ayat ini memiliki dua pengertia Yakini pertama Sismata yang berarti kertakan oleh karena perbedaan kelas sosial. Sehingga jemaat tidak bisa menanganinya. Adanya perbedaan ini seringkali gereja mengalami perpecahan dan pertikaian. Kata kedua Heresis berarti mengacu pada bidat, orang percaya ajaran palsu dan orang mengajarkan ajaran Palsu. Kedua kata tersebut mencakup banyak hal yang terjadi dalam gereja. Kasus perpecahan dalam jemaat di Korintus adalah contoh kasus yang terjadi dan bahkan gereja-gereja sampai masa kini mengalami hal tersebut. Adanya perbedaan secara sosial dan perbedaan teologi cenderung gereja-gereja mengalami konflik dan disitulah terjadi perpecahan dan pertikaian.

Ada kalimat inspirasi yang dimunculkan dalam binjang bijak tersebut bahwa “mereka yang selalu berlutut dihadapan Tuhan akan kuat berdiri dalam menghadapi apapun” penulis setuju bahwa ketundukan, kerendahan hati dan kebergantungan secara total kepada Tuhan akan memampukan setiap orang percaya saat dihadang oleh masalah. 

Penjelasan selanjutnya disampaikan oleh Dr. Sudarmanto ia mengatakan bahwa pertikaian dan perpecahan sudah punya akar yang sangat panjang. Karena sejak awal mula manusia sudah terjadi perpecahan dan pertikaian. Berbicara soal gereja pertama kita harus mengartikan bahwa gereja adalah kumpulan orang percaya yang dipanggil dari luar sebagai orang berdosa masuk dalam hadirat Tuhan, sesudah itu diutus keluar kepada dunia sebagai murid menjadi saksiNya. Berbicara soal gereja pemicu lahirnya perpecahan adalah jelas karena dosa. Selin itu perpecahan terjadi karena teologinya yang berbeda. Kemudian perebutan kekuasaan biasanya banyak terjadi dalam gereja sehingga itu juga adalah pemicu munculnya perpecahan. Jika melihat hal alasan di atas bahwa kasus terjadinya perpecahan dan pertikaian adalah mirip cara-cara atau pola iblis yang bekerja untuk memecahkan gereja.

Untuk mengkaliam bahwa perpecahan dan pertikaian terjadi Dr. James memunculkan pertanyaan yang sangat menarik yakni “Apakah ada roh pemecah atau adakah kekuatan yang lain yang kuat yang mempengaruhi sehingga terjadi perpecahan dalam gereja? Jelas ini adalah pertanyaan yang sangat baik. Tidak dapat disangkal bahwa gereja terpecah tetap ada andil dari pada iblis yang memakai setiap pribadi saat sedang berada dalam masalah atau sedang memimpin. Iblis selalu mencari cela agar gerejaNya jatuh dan terpecah sehingga relasi satu dengan yang lain menjadi rusak. Dalam Galatia 5:19-20 Paulus mengatakan bahwa Roh pemecah ini terkait dengan karakter. Karakter yang tidak baik sangat mempengaruhi relasi. Jika kecenderungan menolak kesatuan muncul maka sudah pasti akan menimbulkan perpecahan, selanjutnya menganggap diri benar, juga adalah malasalah dalam gereja karena jika demikian akan melihat orang lain. Selain itu intervensi iblis dalam gereja yang menggoda, menyesatkan manusia jelas sangat berbahaya. Karena itu gereja perlu sadar, membangun relasi dengan Tuhan, mengasihi Tuhan dan sesama dan hidup bertindak menguasai diri dan menjadi orang Kristen yang bijaksana. Tuhan Yesus Memberkati. 

0 Response to "IBLIS DALAM GEREJA: PERPECAHAN ATAU PERTIKAIAN?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel