DEFINISI, PERKEMBANGAN, SEJARAH, DAN METODOLOGI PERJANJIAN LAMA

Isu-isu Teologi PL

DEFINISI, PERKEMBANGAN, SEJARAH, DAN METODOLOGI PERJANJIAN LAMA

 

Teologi Perjanjian lama merupakan kombinasi ajaran dari pernyataan-pernyataan tentang Allah. Segala sesuatu yang dinyatakan dalam perjanjian lama memiliki keterkaitan dengan ciptaan, baik manusia maupun dunia. Teologi Perjanjian lama sangat penting untuk dipelajari dan di mengerti agar pemahaman yang benar tentang maksud dan tujuan penyataan Allah dan segala firmanNya dapat diajarkan kepada manusia. Teologi berdasarkan penyataan Allah berarti juga berbicara soal apa yang Allah telah berikan atau Firmankan kepada manusia tentang dirinya dan juga tentang alam semesta. Allah memiliki maksud dan tujuan atas segala yang diciptkanNya. 


Allah penyatakan dirinya sendiri sehingga manusia dapat mengenalNya. Mengapa mengenal Allah menjadi penting? John Calvin pernah berkata bahwa mengenal Allah berarti mengenal diri sendiri. Disini manusia menjadi sadar akan siapa Allah dan memperlihatkan betapa agungnya Allah itu. Selain dapat mengenal Allah tetapi juga mengenal diri. Sebab Ia sendiri memberitahu akan keadaan atau bagaimana hidup manusia tersebut. Hidup tanpa Tuhan maka kehidupan tidak akan berarti. Kerelaan Allah menyatakan diri juga membuat segala ciptaanNya takjub. Selanjutnya untuk mengajarkan kebenaran Allah yang telah dinyatakannya seorang hamba Tuhan atau seorang teologi haruslah memiliki kemampuan mengerti eksegese dan bukan eisegesis. Menafsir, menggali dalam bahasa asli, memberikan kajian yang ketat menghasilkan pengertian yang benar akan maksud firmanNya. Disinilah tugas seorang hamba Tuhan untuk tidak membuka ruang pada kemalasan melainkan harus melatih diri belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh meneliti Firman Allah, agar maksud Allah dapat diberitakan kepada seluruh umat manusia.


Teologi Perjanjian Lama mengalami perkembangan, hal ini dapat dilihat bahwa sebelum reformasi dari komunitas Qumran, ada banyak penafsiran yang muncul, bahwa kehadiran Perjanjian Lama merupakan penggenapan dari setiap pengalaman yang dialami. Mereka menafsir alkitab dengan situasi dan kehendak diri masing-masing. Tidak hanya itu dalam perkembangannya sehingga muncul bidat lain seperti Marcionisme mengatakan bahwa Allah dalam Perjanjian Lama kurang sempurna demikian juga dengan dunia yang tidak sempurna. 


Bagian lain adalah Renaissance pandangan ini lebih menekankan otoritas gereja dan segala aturannya daripada Alkitab. Mereka lebih mengutamakan pandangan para bapa-bapa gereja dari pada Alkitab. Hal ini sangat penting karena ada banyak para teolog mudah sangat giat membaca buku karya bapa-bapa gereja. Masalahnya adalah giat baca segala jenis buku tetapi jarang bahkan tidak sering baca Alkitab. Jangan menjadi hamba Tuhan hanya baca buku tanpa baca Alkitab. Bacalah Alkitab dan juga bacalah buku-buku yang baik yang berguna untuk kemuliaan Tuhan.


Memikirkan metode yang para teolog pakai untuk membangun sebuah teologi perjanjian lama merupakan langkah yang sangat tepat untuk diterapkan. Dengan adanya metode dapat memudahkan setiap orang untuk menggali dan mengeluarkan pesan/makna teks tersebut sehingga jemaat dapat mengerti dan memaknainya. Mencari makna asli dari ayat alkitab Perjanjian lama bukan juga hanya sekedar menemukan arti asli melainkan arti kata sesuai dengan kata Alkitab yang sesungguhnya. Dalam hal inilah menyusun segala pengajaran dengan sistematik Allah – manusia dan keselamatan.

0 Response to "DEFINISI, PERKEMBANGAN, SEJARAH, DAN METODOLOGI PERJANJIAN LAMA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel