TEOLOGI PERJANJIAN BARU

Teologi PB

PENDAHULUAN

Hukum Taurat dalam kehidupan Kristen sangatlah penting sebagai sentaral orang percaya.  Hukum Taurat bukan hanya sebagai perintah tetapi benar-benar harus dilakukan dalam kehidupan Kristen.  Karena didalamnya mengandung dasar-dasar iman Kristen mengajar dan mendidik akan kehidupan untuk menjadi lebih baik.  Namun sebagai manusia berdosa manusia tidak dapat atau tidak mampu untuk melakukan hukum Taurat, maka dari itu Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal sebagai pengenap hukum taurat.  Hubungan hukum Taurat dengan Yesus Kristus, itu akan terlihat dalam pembahasan dimana sikap Yesus terhadap hukum Taurat yang terlihat baik dalam perbuatan maupun pengajaran-Nya.  Dalam sikap Yesus yang menjadi suatu teladan dan petunjuk bagi murid-murid-Nya mengenai kedudukan Taurat itu.

Manusia tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.  Oleh sebab itu dibutuhkan seorang Juruselamat yaitu Yesus Kristus.  Berbicara tentang keselamatan tentu dapat dilihat apa yang telah Allah kerjakan dan perbuat bagi manusia.  Tentu ada suatu hubungan antara manusia dengan sesama yang bersekutu kepada Allah.  hukum taurat akan membawa manusia sadar akan dirinya bahwa ia memerluka Juruselamat sang penebus dosa. Sehingga manusia akan mengalami suatu pertobatan, iman, pengampunan, anugerah, hidup baru dalam Kristus, pengudusan dan hukum.  

Untuk lebih lanjut kelompok akan memaparkan tentang hukum Taurat dalam kehidupan Kristen.

HUKUM TAURAT DALAM KEHIDUPAN ORANG KRISTEN

A.Defenisi Hukum Taurat

Taurat dalam bahasa ibrani “Torah” yang artinya “ajaran, ketetapan,hukum” dan dalam bahasa Yunani “nomos” .  Asal kata torah ada hubungannya juga dengan kata “hora” yang artinya memimpin, mengajar, mendidik, dan sering diterjemahkan dengn istilah pengajaran.   Istilah torah diartikan yaitu “ajaran” tetapi juga disebut hukum yang berasal dari kata “Yarah” yang artinya mengarahkan atau mengajar.  Taurat juga sering disebut sebagai “taurat Musa”  maksudnya adalah taurat yang diberikan Allah kepada umatNya melalui nabi Musa, dan itu tepat juga disebut taurat TUHAN karena memang datangnya dari Allah sendiri, bukan dari Musa yang hanya sebagai nabi jurubicara Allah pada umatNya.   Mengajarakan ajaran, ketetapan, dan hukum kepada setiap orang adalah sangat penting, ketika kita sedang memimpin mengajar dan mendidik, sebetulnya kita sedang mengarahkan orang lain untuk hidup sesuai dengan ajaran dan hukum Tuhan.

B.Hukum Taurat dalam Perjanjian Lama

Sepuluh perintah Tuhan merupakan “landasan Rohani” bagi perjanjian Allah di Sinai secara keseluruhan, seluruh perjanjian tersebut terdiri dari sepuluh perintah Tuhan (Kel 20:1-17). Melanggar hukum taurat berarti melanggar perjanjian dengan Tuhan. Taurat yang diberikan kepada bangsa Israel merupakan sikap “kasih”Allah kepada umat pilihan-Nya.  Taurat juga merupakan pemberian Allah yang “tinggi nilainya” dibandingkan dengan hukum dunia pemberian para raja atau penguasa.  Dalam hukum taurat tertulis dalam perjanjian lama mengenai perturan-peraturan, hukum, etika, dan keagamaan. Itu merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, kesatuan yang datang dari “kasih karunia Allah” hanya kepada Umat israel yang adalah Pilahan-Nya. 

Dalam perjanjanjian lama Karel mendefenisikan bahwa hukum taurat memiliki tujuan yaitu:  hukum taurat itu merupakan kasih karunia Allah kepada umat-Nya, hukum taurat sebagai Pemeliharaan Allah, sebagai pedoman tetap tentang kebenaran, taurat menyatakan pelanggaran atau dosa,dan taurat menunjukan kepada Penghukuman.

Dari sepuluh perintah Tuhan yang ditulis oleh nabi Musa, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu 

1.Hukum Vertikal

Yaitu hukum yang mengatur hubungan antara”manusia dengan Allah”, tentang bagaimana seharusnya manusia bersikap terhadap Allah yang merupakan cermin dari sikap “Kasihlah Tuhan Allahmu”.  Didalamnya terdiri dari beberapa makna yaitu: jangan ada padamu Allah lain dihadapanku,jangan membuat bagimu patung, jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, ingat dan kuduskanlah hari sabat.

2.Hukum Horizontal

Hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan sesamanya.  Bagaimana manusia harus bersikap, dan  bertindak terhadap sesamanya dengn penuh kasih.  Menghormati orang tua, tidak membunuh, tidak berzina, tidak mencuri, tidak mengucapkan saksi dusta terhadap sesamanya dan tidak mengingini hak kepunyaan sesamamu.Sepuluh perintah Tuhan ini merupakan “perjanjian” Tuhan dengan umat Israel dan inilah yang menjadi “landasan” rohani hukum taurat terhadap umat Israel.

C.Hukum Taurat dalam Perjanjian Baru

Dalam agama Yahudi, pada zaman Yesus, torah adalah istilah yang mencakup keseluruhan perintah Allah, khususnya perintah-perintah Allah yang  terdapat dalam kitab-kitab Musa.  Aliran Farisi menganggap isi taurat sebagai sejumlah tuntutan dan larang yang harus dipatuhi.   Tuntutan-tuntutan Yesus tentu ada hubungannya dengan  hukum taurat, namun pertanyaan yang muncul adalah sejauh mana tuntutan yang diberitakan Yesus sama dengan yang diberitakan oleh hukum taurat itu.  Yesus sendiri hidup sebagai orang Yahudi yang melaksnakan peraturan-perturan perayaan, yang merayakan hari sabat sesuai peraturan-peraturan hukum (Mark 1:21), yang memakai pakaian yang telah ditentukan oleh hukum taurat (Mat 9:20;14:36). Dalam hal ini Yesus telah menunjukan bahwa Dia tidak meniadakan hukum taurat tetapi menggenapinya (Mat 5:17).

D. Hukum Taurat dalam kehidupan Kristen

a. Kitab-kitab Injil Sinoptik 

Dalam  injil ini menegaskan bahwa hukum taurat sebagai tuntuntan, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan .  Hal ini lebih menujukan sikap Yesus terhadap Hukum taurat, dimana Yesus sendiri yang mengikuti pelaksanaan Tuarat itu. Ketika Yesus sendiri disebut sebagai penggenap hukum Tuarat, “manusia berdosa tidak dapat mengusahakan keselamatannya dengan kesalehan di dalam arti memenuhi hukum Taurat itu semata-mata” . 

b. Hukum Taurat dalam Injil Yohanes 

Dalam injil ini soal taurat berkaitan erat dengan soal siapakah Kristus.  Penegasan Yesus tentang siapakah diriNya itulah yang mempengaruhi sikapNya terhadap Taurat dan sikap para penentangNya terhadap Dia.   Orang-orang farisi memperhatikan Yesus oleh karena mereka menganggap bahwa melanggar satu hukum taurat berarti melanggar kaseluruhan Hukum taurat (Gal 3:10).

c. Paulus dalam surat-suratnya

Paulus membuat penegasan tentang fungsi hukum taurat agar sampai kepada hidup manusia yaitu sebagai berikut : pertama taurat membawa pengenalan akan dosa (Rom 3:20;4:15;7:7), Kedua taurat itu bersifat Rohani (Rom 7:14), Ketiga taurat merangsang dosa (Rom 5:20), Keempat taurat itu memberatkan (Gal 5:3; 3:10), kelima taurat menjatuhkan kutuk (Gal 3:11) Keenam Melalaui perbuatan melakukan hukum taurat orang tidak dapat memperoleh kebenaran.  Paulus mengemukan bahwa kebenaran itu datang oleh iman dan bukan karena hukum taurat.  Dalam perjanjian lama iman adalah kunci kebenaran (Roma1:17; hab 2;4), Ketujuh taurat adalah penuntun sampai Kristus datang (Gal 3:24), Kedelapan taurat berakhir didalam Kristus (Roma 10:4). 

d. Hukum Taurat dalam suarat Ibrani

Dalam surat-surat Pualus hukum Tuarat sebagai suatu norma bagi perbuatan manusia.  Surat Ibrani memperlihatkan bagaimana orang-orang Kristen dapat menafsirkan ulang Tuarat itu .  Ungkapan “hukum Tuarat” (Ibr 8:4; 10:8) menyaksikan pengahargaan hukum Tuarat.  Adapun unsur-unsur yang mendasari tentang hukum Tuarat yang dikemukakan surat Ibarani yaitu hukum Tuarat menetapkan suatu imamat dan seorang Iman Besar.  dimana dalam ibadah Yahudi untuk manusia mengahampiri Allah melalui iman-iman yang telah ditetapkan (Ibr 5:1), yang berarti bahwa sistem  itu dalam keseluruhannya merupakan suatu ketetapan Allah.  Surat Ibaran ini memperlihatkan bahwa semua imam besar harus mempersembahakn korban untuk dosannya sendiri barula untuk dosa umatnya. (Ibr 7:27). 

e. Hukum Taurat dalam surat Yakobus

Surat Yakobus lebih menjelaskan makna hukum Taurat yang dirangkum dalam hukum kasih yaitu kasih terhadap sesama .  Dalam surat ini lebih ditekankan akan iman dan perbuatan.  Iman yang hidup tentu nyata dalam suatu perbuatan yaitu dalam suatu tindakan akan hidup dalam kasih Allah.  Yakobus menekankan bahwa suatu dosa cukup membuat seseorang menjadi pelanggar dan barang siapa mengabaikan satu bagian daripada hukum Taurat bersalah terhadap seluruhnya (Yak 2:10).  

Dalam Yakobus 1:4 dikatakan bahwa seseorang yang memfitnah saudaranya “mencela hukum dan menghakiminya”. Perbuatan demikian jelas bertantangan dengan hukum kasih,  jadi dapat diartikan bahwa hukum dalam ayat ini ialah hukum kasih.  Menghakimi dalam hal ini yaitu menghakimi hukum sebagai menghakimi maksud Allah dalam memberi huku, dengan kata lain salah tanggap terhadap rencana Allah.   Yakobus tidak mendukung pandagan bahwa hukum masih wajib dilakukan, karena kemerdekaan Kristen telah menggantikan legalisme dengan kasih.

E. Penerapan Hukum Taurat dalam Kehidupan Orang Kristen

Dalam kehidupan kekristenan hukum taurat merupakan dasar atau perigatan yang sangat penting bagi orang kristen  untuk hidup dalam ketaatan terhadapa Allah.  Jika dilihat dalam Alkitab tidak hanya terdapat hukum taurat, tetapi terdapat juga banyak perintah yang konkret, yang harus dilakukan, namum dalam makalah ini penulis memberikan suatu penekanan tentang bagaimana hukum taurat dapat diterapkan dalam kehidupan kekristenan.  Dalam perjanjian lama orang israel dituntut supaya  menyadari bahwa segala sesuatu harus harus dikerjakan dengan berpatokan dengan hukum taurat.  Dalam perjanjian baru Yesus datang untuk menggenapi hukum taurat. Yesus menjadi manusia dengan satu tujuan supaya manusia diselamatkan.  Dalam matius 22:37-40 Yesus memberikan suatu pandangan bahwa khukum yang terutama adalah Kasihilah Tuhan Allah dengan segenap hatimu itulah hukum yang pertama. Dan hukum yang kedua adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.  Yesus menyimpul bahwa kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum taurat.

Dalam kehidupan kekristenan hidup dalam kasih itu sangat penting. Sebab dalam kitab 1 korintus 13:13 mengatakan bahwa sekalipun aku bisa berkata-kata dalam semua bahasa manusia, sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan mengetahui segala rahasia dan memiliki pengetahuan dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurnah tetapi jikalau aku tidak punya kasih sama sekali tidak ada artinya. Ketika Allah sudah mengasihi kita maka kasih yang sudah diterima harus direalisasikan bagi sesama.


KESIMPULAN

Isi Injil dapat disimpulkan dalam satu kalimat “Allah adalah Kasih” bukan kita yang mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang mengasihi kita dan kasihnya tetap dicurahkan terus menerus kepada kita.  KasihNya tidak kunjung padam dan itulah Injil.

Demikian juga hukum taurat dapat disimpulkan dalam satu kalimat “didalam hukum tauratNya, Allah menuntut kasih”.  Kasih itu adalah kegenapan hukum taurat.  Allah menuntut apa yang diberikanNya, yakni Kasih.  Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesasama adalah perintah yang harus dilakukan oleh setiap orang.

Tuhan Yesus memberkati.

0 Response to "TEOLOGI PERJANJIAN BARU"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel