Dibenci Oleh Karena Nama Yesus: Sebuah Refleksi Teologis atas Kejadian menyedihkan di desa Sigi Sulawesi Tengah

Jemaat Sigi sulawesi Tengah


Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidup, Lukas 21:17-19.

Baru-baru ini kita di hebohkan oleh berita dimana saudara-saudari seiman kita di tanah Sigi Sulawesi Tengah mengalami penganiayaan sampai pada kematian yang tragis dari orang-orang yang tidak dikenal yang tidak bertanggungjawab. 

Tidak hanya keluarga besar yang berduka, masyarakat, gereja dan semua orang Kristen juga berduka dan  ikut juga memberikan dukungan doa kepada keluarga korban yang sedang berduka. Dengan harapan agar keluarga dikuatkan dan diberi penghiburan oleh Tuhan.

Baca Juga: Segala perkara dapat kutanggung di dalam Yesus

Kematian yang tragis membuat hati nurani setiap orang yang melihatnya seperti digores oleh karena pelaku yang tidak berprilaku bertindak sesuka mereka. Tentu harapan besar dari keluarga besar dan seluruh umat menusia, agar aparat kemanan, polisi dan pemerintah menindak dan mengusut kasus ini hingga tuntas. Menegakkan keadilan memberikan, jaminan keselamatan bagi seluruh masyarakat. Dan tidak memberikan ruang sedikitpun bagi yang tidak mengerti toleransi dalam berbangsa yang sangat besar yang majemuk ini.

Melihat kasus ini, memang secara manusia sangat memprihatinkan. Namun sebagai orang percaya harus melihat dan memahami bahwa segala bentuk penderitaan, penganiayaan dan apapun itu. Tidak terlepas dari apa yang Kristus sendiri sudah katakan. Bahwa memang akan ada penganiayaan yang akan terjadi karena mengikut Yesus. Itulah kuk yang akan ditanggung orang percaya sebagai murid. Tidak hanya itu, orang percaya juga akan dibenci dan disingkirkan karena imannya. Tetapi hal menarik dari setiap kesulitan, penderitaan itu Yesus memberikan janji bahwa siapa yang bertahan maka akan memperoleh hidup yang kekal atau beroleh selamat. 

Tidak ada satupun manusia yang ingin hidup dalam penderitaan. Semua orang ingin hidu dalam damai sejahtera dan sukacita. Tapi tetap tidak bisa dihindari bahwa selama masih ada dibawah kolong langit ini semua orang akan mengalami penderitaan. Dan syukur kepada Allah bahwa ketika orang percaya menderita, providensia Allah bagi kita selalu ada, Ia ada dan selalu menyertai kita. 

Kesetiaan-Nya dalam memelihara hidup kita, itulah dasar kita untuk tetap bertahan dan dikuatkan saat berhadapan dengan badai besar dalam hidup ini. Kitab Ibrani 12 mengingatkan kita agar setiap kali kita menderita agar kita mengingat Kristus yang telah terlebih dahulu menderita. Agar kita tidak mudah putus asa, kecewa, lemah oleh karena penderitaan itu. Sebab Kristus telah menderita demi kita manusia yang berdosa dengan tekun atas semua bantahan yang sangat hebat dari pihak orang berdosa.

Tulisan singkat ini juga sekaligus memberikan dukungan dan doa bagi saudara-saudari seiman yang sedang berduka karena penganiayaan yang terjadi. Dan ini juga sekaligus memberikan satu refleksi bagi setiap orang percaya agar apapun penderitaan yang kita alami sebagai murid Kristus, percayalah Dia beserta dengan kita. kita tidak akan dibiarkanNya berjalan seorang diri. Dia setia akan janjiNya dalam memelihara hidup kita. Amin

Tuhan Yesus Memberkati kita semua.




0 Response to "Dibenci Oleh Karena Nama Yesus: Sebuah Refleksi Teologis atas Kejadian menyedihkan di desa Sigi Sulawesi Tengah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel