Motivasi Mencari Yesus

Orang mencari Yesus, itulah judul perikop dalam teks LAI yang kita sudah baca, siapakah orang yang mencari Yesus? Mereka adalah orang-orang yang telah diberi makan olehNya. Dalam ayat 22-24 tersebut tampak ayat tersebut membingungkan. 

Secara umum makna dari nast ini adalah setelah Yesus selesai memberi makan 5 ribu orang, orang banyak melihat bahwa hanya ada satu perahu ditempat terjadinya mujizat itu. Keesokan harinya orang banyak sadar bahwa Yesus sudah pergi dan mereka tahu bahwa Ia tidak pergi bersama murid-muridNya dalam perahu itu. Lalu keesokan harinya perahu-perahu lain datang dari kota Tiberias ke pesisir timur danau itu. 

Karena mereka tidak menemukan murid-muridnya ditempat itu. Maka orang banyak itu naik keparahu-perahu yang baru datang dan pergi ke kapernaum untuk mencari Yesus. Orang tidak mengerti bagaimana Yesus bisa sampai di kapernaum, begitu juga mereka tidak mengerti makna mujizat yang dilakukanNya ditepi danau Galilea. Maka mereka bertanya kepadaNya (ayat 25).

Dalam ayat 26 Yesus menjawab mereka, “sesunggunya kamu mencari Aku, bukan karena kamu melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Mereka telah mendapat roti sebanyak yang mereka inginkan. 

Makna sesunggunya adalah mereka mencari Yesus bukan karena mereka sudah mengerti makna dari mujizat yang Yesus lakukan dan juga bukan karena mereka sudah mengerti maksud atas keajaiban yang dilakukan Yesus. Mereka lapar dan haus namun hanya mencari yang sementara. Mereka mencari Yesus karena makanan. 

Yesus tahu, tapi ia tidak dikendalikan oleh orang banyak terhadap apa yang mereka inginkan. Yesus meluruskan dan menyatakan hal yang benar dan mengarahkan mereka pada pemikiran yang berbeda. Makanan jasmani memang penting namun jauh lebih penting makanan rohani. 

Apa motivasi kita dalam berbakti, ikut Pemahaman Alkitab, melayani, dan memberi persembahan dsb?

Dalam kebanyakan gereja, hanya sedikit sekali orang yang datang dalam acara Pemahaman Alkitab. Tetapi anehnya, kalau ada acara pesta, seperti perayaan HUT gereja / pesta Natal / Tahun Baru, banyak sekali yang datang. Apakah mereka datang karena ada makannya?

Dalam ayat 27, “bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal” kata bekerjalah berarti berusaha keraslah untuk mendapatkan sesuatu. Bukan untuk makanan yang dapat binasa, yang dapat habis dan busuk melainkan untuk makanan yang dapat bertahan, sampai (mendapat) hidup kekal. 

Dan lebih jelas lagi bahwa bukan makannya yang kekal, melainkan makanannya menyebabkan manusia hidup selamanya/Hidup tanpa akhir. Makanan tersebut tidak bisa habis ataupun busuk. Dan itu semua diberikan olehKU yakni Anak Manusia yaitu Yesus Kristus.

Kemudian dalam ayat 28: “Apa yang kami harus perbuat supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?”. Orang Yahudi masih berpikir tentang hal-hal apa yang harus mereka lakukan untuk menyenangkan hati Tuhan? Hal tersebut menandakan mereka tidak mengerti sesungguhnya waktu mereka mencari Yesus. Jawabannya adalah yang harus mereka lakukan adalah “Percayalah KepadaKu yang telah diutus Allah. Yesus Kristus itu sendirilah Roti hidup. (48). 

Apakah kita sudah mempercayai sepenuhnya bahwa Yesus itu adalah Tuhan atas hidup kita yang dapat menyelamatkan dan memberi kita hidup??..

Tuhan Memberkati

Share this post