SPIRIT REFORMASI TIDAK SERUPA DENGAN DUNIA INI
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Salam sejahtera bagi kita semua. Hari ini merupakan hari yang sangat special karena kita memperingati hari reformasi 31 Oktober 1517 – 31 Oktober 2020. Artinya sekarang kita memperingati reformasi yang ke 503 tahun. Lalu apa yang special dari hari reformasi ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya mengutip apa yang dikatakan oleh beberpa hamba Tuhan dalam rangka memperingati hari reformasi.
Stephen Tong mengatakan “bahwa hari reformasi ini bukan untuk mengingatkan dan mengagumi yang lalu, tetapi untuk mengadopsi semangat para reformator dan mengembalikan kita menjadi orang Kristen yang sejati”. Jika anda memiliki buku-buku tentang tokoh reformator seperti Martin Luther, H. Zwingli, John Calvin, Menno Simon dan lainnya, maka di dalammnya anda akan menemukan banyak hal perenungan dan spirit yang terlihat dalam diri mereka. Kesungguhan hati terhadap Allah terlihat saat mereka bersedia hidup bagi Kristus. Belajar sungguh-sungguh dan memberi diri melayani Tuhan dan menegakkan kebenaran. Siapa yang memberi mereka semangat? Pasti karena mereka selalu bergantung pada kuasalah Allah melalui pimpinan Roh Kudus. Jadi pribadi Allah Roh Kudus itulah sumber pemberi semangat para reformator.
Selalin itu Stephen Tong juga mengatakan bahwa orang Kristen harus dikembalikan kepada kebenaran kitab suci. Tentu hal ini adalah bagian dari semangat para reformator seperti Martin Luther pada waktu menentang pengajaran yang sudah bengkok dari pimpinan tertinggi gereja Katolik Roma. Maka kalimat “disini aku berdiri” adalah satu kalimat sederhana dari Martin Luther dalam mempertahankan kebenaran Allah dengan hati nurani yang sesuai dengan kitab suci. Sembilan puluh lima tesis yang dipakukan sebagai bentuk kesungguhannya dalam mempertahankan kebenaran dan merobohkan pengajaran yang menyimpang terkait salah satunya adalah mengenai keselamatan dan penjualan indulgensia. Martin Luther sangat yakin bahwa keselamatan itu hanya melalui iman dan tidak ditambah oleh apapun. Sebab Allah berkuasa dan manusia tidak dapat berbagian dalam hal keselamatan. Itulah yang ingin dimaksudkan oleh pendeta Tong bahwa setiap orang Kristen sejati harus dikembalikan kepada kitab suci. Artinya apa yang teah berbelok selama ini, saatnya untuk kemabli dan bertobat tunduk pada Tuhan dan memberi diri dengan serius belajar kebenaran dan melayaniNya.
Baca Juga: DISELAMATKAN KARENA IMAN
Edwar Oei mengatakan “reformasi bukan perjuangan melawan moral yang rusak, bukan pula usaha menyelesaikan kesulitan masyarakat tetapi untuk mereformasi teologi yang salah dalam gereja”. Pernyataan dalam keyakinan ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Awalnya Edward mengatakan memang dimasa abad ke 16 kepausan gereja katolik Roma telah banyak jatuh dalam dosa. Dosa amoral, dosa pengajaran yang melenceng, kompromi dan meninggikan kemuliaan diri. Walaupun kita tahu sekarang memang tidak terlihat jelas dosa yang dilakukan secara nyata dalam diri pemimpin gereja masa kini tetapi yang peling penting ia tekankan adalah bagaima mereformasi gereja yang teologinya telah menyimpang. Pengajaran atau doktin yang benar dalam gereja harus ditegakkan.
Berbeda dengan Antonius Un yang menyoroti sola scriptura ia mengatakan karena banyaknya tradisi-tradisi, kitab suci ditinggalkan. Maka ia katakan tradisi gereja yang benar akan selalu dikoreksi oleh Alkitab dan menggenapi isi Alkitab. Tradisi tidak mungkin mengoreksi Alkitab. Melainkan Alkitablah yang harus mengoreksi tradisi. Maka tradisi yang ada sekarang jika tidak sesuai dengan kitab suci maka perlu dievaluasi sesuai kitab suci.
Terakhir adalah Ivan kristanto, ia mengatakan dalam penjelasannya mengenai sola fide di hari reformasi bahwa pembenaran adalah sebuah status reasi dihadapan Allah ketika Ia menyatakan kita benar, bukan kebenaran kita tetapi karena kebenaran Kristus.
Ketiga hamba Tuhan di atas merupakan produk Indonesia yang telah dipanggil oleh Allah untuk melayani bangsa Indonesia ditengah majemuk ini. saya melihat semangat dan kesungguhan mereka dalam memberitakan kebenaran Allah dengan serius.
Pada bagian ini pun saya akan berbagi kepada kita terkait dengan hari reformasi yang ke 503 tahun ini. ayat di atas merupakan dasar untuk saya berbicara mengenai reformasi. Pembaharuan budi adalah hal yang dituntut oleh Allah agar pikiran diarahakn kepada kebenaran dan bukan kepada dunia dan kehendaknya. Ketika Paulus membicarakan ayat itu dimulai dengan kata “jangan” yang didalamnnya terkandung suat perintah untuk tidak dilakukan. Dan susudah itu ia kembali di kalimat sesungguhnya dengan mengawali kata “tetapi” artinya disini ada yang dilarang yakni secara jelas agar tidak menjadi serupa dengan dunia ini tetapi ada yang mesti dilakukan yakni berubahlah oleh pembaharuan budimu. Dan sesudah kalimat itu Paulus memberikan alasannya dari pembaharuan itu ialah agar dapat membedakan mana kehendak Allah apa yang baik dan yang sempurna.
Maka sekarang, jika merujuk kepada ayat pertama dari Roma 12 di atas bahwa “karena kasih karunia Allah” maka sekarang mari kita persembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan dan terus mengalami transformasi rohani, akal budi kita diubahkan untuk kita dapat mengenal kebenaran dan melayaninya.
Amin..
Selamat hari Reformasi
0 Response to "SPIRIT REFORMASI TIDAK SERUPA DENGAN DUNIA INI"
Post a Comment