BERTINDAK BERDASARKAN EMOSI
Masih ingat riwayat pengintaian tanah Kanaan? Begini kisahnya secara singkat:
Ketika bangsa Israel sudah mendekati tanah Kanaan, yakni di padang gurun Paran, selatan tanah Kanaan (lihat peta) Musa menyuruh 12 orang untuk mengintai tanah Kanaan. Mereka pergi ke sana lalu mengintai negeri itu. Itu terjadi pada tahun kedua sesudah keluar dari Mesir.
Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu, (Bil.13:25)
Sepuluh di antara pengintai itu melaporkan hal yang buruk yakni bahwa orang-orang di sana lebih kuat daripada orang-orang Israel sehingga takkan bisa dikalahkan; hanya dua orang yakni Caleb dan Joshua yang melaporkan hal yang baik yaitu bahwa dengan pertolongan TUHAN, mereka akan bisa mengalahkan orang-orang yang tinggal di tanah Kanaan.
Orang-orang Israel lebih percaya kepada kabar busuk yang disampaikan kesepuluh orang itu, sehingga umat Israel tawar hati dan tidak mau berjalan ke negeri itu. Mereka memberontak dan bersungut-sungut kepada TUHAN. Akibatnya, pengembaraan diperpanjang 38 tahun lagi. Selama 38 tahun berikutnya, mereka berputar-putar di padang belantara Zin. (lihat peta)
TUHAN murka dan menyuruh Musa untuk menyampaikan perkataan-Nya kepada orang-orang Israel, yakni hukuman yang akan TUHAN jatuhkan kepada mereka yang tidak percaya.
Setelah Musa menyampaikan perkataan ini kepada semua orang Israel, maka berkabunglah bangsa itu dengan sangat. (Bil.14:39)
Bangsa itu menyesal telah berbuat dosa kepada TUHAN. Seharusnya, sesudah tahu kesalahan, mereka bertobat dan menantikan perintah TUHAN selanjutnya.
Tetapi malahan, inilah selanjutnya yang mereka lakukan:
Dan keesokan harinya bangunlah mereka pagi-pagi hendak naik ke puncak gunung sambil berkata: "Sekarang kita hendak maju ke negeri yang difirmankan TUHAN itu; memang kita telah berbuat dosa." (Bil.14:40)
Ini bukanlah tindakan iman. Ini adalah tindakan yang didasari emosi. TUHAN tidak menyuruh mereka maju sekarang, namun mereka maju. Dan tindakan yang didasari emosi, tidak pernah membuahkan hasil yang baik. Meskipun Musa melarang mereka maju, tetapi didorong emosi, mereka tetap maju.
Akibatnya, mereka dikalahkan dan dicerai-beraikan oleh penduduk negeri itu.
Itulah hasil dari tindakan emosional. Orang Kristen harus bertindak dengan iman, bukan dengan emosi. Kiranya setiap mau bertindak, kita patut bertanya terlebih dahulu: apakah ini tindakan iman? ataukah tindakan emosi.
Let Your mercy, O LORD, be upon us
0 Response to " BERTINDAK BERDASARKAN EMOSI"
Post a Comment