Menanti Janji Tuhan
"Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya." (Mazmur 18:31)
Menanti janji Tuhan butuh proses disertai dengan doa dan kesabaran. Firman Tuhan dalam bacaan hari ini, mengisahkan seorang yang bernama Kaleb. Kaleb berusia empat puluh tahun ketika menerima janji Tuhan yang disampaikan melalui Musa, dan janji Tuhan itu digenapi ketika Kaleb berusia delapan puluh lima tahun.
Penantian selama empat puluh lima tahun tentu bukanlah waktu yang singkat. "Aku berumur empat puluh tahun, ketika aku disuruh Musa, hamba TUHAN itu, dari Kadesh-Barnea untuk mengintai negeri ini; dan aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya. Sedang saudara-saudaraku, yang bersama-sama pergi ke sana dengan aku, membuat tawar hati bangsa itu, aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati" (ay. 7-8).
Dalam kurun waktu yang panjang ini, Kaleb tidak pernah sedetik pun meragukan janji Tuhan. Kaleb dengan sabar dan tekun menanti janji Tuhan tergenapi dalam hidupnya. "Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini" (ay. 10).
Jika penantian doa kita belum terjawab, jangan menjadi kecewa. Nikmati penantian itu sebagai ujian kesetiaan kita kepada Tuhan. Tetap berharap, bersyukur, dan bersukacita di dalam menunggu penantian itu. Terlebih, ketika kita sabar, taat, dan mengikuti Tuhan, sama seperti halnya Kaleb, percayalah kita pasti akan menikmati penantian yang berbuahkan berkat yang luar biasa dari Tuhan.
TUHAN YANG BERJANJI, TUHAN TAK PERNAH INGKARI. SEMUA INDAH PADA WAKTUNYA, JIKA KITA SETIA MENANTIKAN TUHAN
0 Response to "Menanti Janji Tuhan"
Post a Comment