Yesus sebagai Hakim Pada Akhir Zaman

Yesus menghakimi manusia


Matius 25:31-33 Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaanNya. (32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapanNya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, (33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kananNya dan kambing-kambing di sebelah kiriNya

Dalam bagian ini secara jelas menunjukan kepada kita bahwa Yesus adalah Hakim di akhir zaman. Saya pernah bertanya dalam hati karena mendengar kalimat bahwa Yesus adalah hakim yang adil. Mengapa Yesus yang harus menghakimi dunia ini? tidakkah Ia memberikan tugas penghakiman ini kepada yang lain? mengapa Ia harus repot-repot menjadi hakim atas segala bangsa? Awalnya begitulah cara saya memahami dan memberikan kritik terhadap Yesus sebagai hakim bagi dunia ini. Namun tidak ada jawaban yang paling tepat selain jawaban bahwa Yesus akan menjadi hakim pada akhir zaman, menunjukkan karena Dia adalah Allah. 

Baca Juga: HIDUP DI DALAM TERANG KRISTUS

Beberapa alasan lain mengapa harus Dia. Pertama, jika kita perhatikan jumlah manusia sejak manusia pertama Adam dan Hawa sampai sekarang jumlahnya sangatlah banyak. Karena itu, jikalau Yesus bukan Allah dapatkah Ia menghakimi semua manusia sejak dahulu kala sampai pada masa penghakiman dengan adil?  Kedua, karena ada begitu banyak faktor yang dipertimbangkan dalam memberikan hukum kepada manusia yang berdosa. Misalnya orang yang dosanya sedikit tentu tidak bisa disamakan hukumannya dengan orang yang dosanya sangat banyak. Contoh lain dosa membunuh dengan mencuri tingkatan dosanya tentu berbeda (Kel. 21:12; Kel. 22:1). Kemudian dalam tingkat Pengetahuan, makin banyak orang mengetahui kebenaran maka makin berat pula hukuman yang diberikan jikalau ia berbuat dosa (Luk. 12:47-48). Bagian lain ialah dosa yang disengaja dan tidak disengaja berat hukumannya juga berbeda (Kel. 21:12-14). Ketiga, perbuatan baik yang dilakukan oleh manusia kepada sesama (Banyaknya perbuatan baik yang dilakukan, jenis perbuatan baik yang dilakukannya, besar pengorbanan ketika berbuat baik “bandingkan Lukas 21:1-4). Dan motivasinya dalam berbuat baik. Jadi, sekali lagi bahwa untuk bisa melakukan semua hal di atas dengan benar haruslah hakim itu adalah seseorang yang Maha Tahu, Maha Bijaksana,dan Maha Adil. Pribadi yang demikian adalah Allah itu sendiri. 

Dalam teks yang sudah dibaca di atas, sesungguhnya siapa yang akan dihakimi? Jawabannya adalah semua bangsa, semua suku dan bahasa. Baik laki-laki, maupun perempuan. Baik yang masih muda sampai orang yang sudah tua. Artinya kita semualah yang akan dihakimi oleh Yesus Kristus. 

Dan perlu diperhatikan bahwa seluruh umat manusia yang dihakimi itu akan dipisahkan menjadi dua kelompok. Alkitab memberitahu tahu dalam bahasa kiasan yakni kelompok “domba” ialah mereka yang hidup benar dan diberkati. Ini jelas menunjukkan  kepada orang Kristen yang sungguh-sungguh. Setiap orang yang percaya kepada Yesus dibenarkan atau dianggap benar oleh Allah karena itu disebut sebagai orang benar (Rom. 5:1). Kelompok kedua digambarkan seperti “kambing” yaitu orang yang terkutuk (ayat 41). Ini sangat jelas menunjuk kepada mereka yang bukan Kristen dan hanya Kristen KTP saja. Dan perlu juga diberitahukan tidak ada kelompok ketiga, (setengah Kristen, atau kadang-kadang jadi Kristen, setengah laki-laki, atau setengah perempuan) karena hanya ada dua tempat yakni sorga dan neraka. 

Dari penggambaran dua kelompok dalam teks ini bahwa kelompok domba ditempatkan ke sebelah kanan Yesus. Disini kanan dimaksudkan tempat yang terhormat (Kej 48:17; Kis. 7:56).   Itu berarti setiap orang Kristen akan dihakimi namun karena ia percaya kepada Yesus maka ia tidak akan dihukum (Yoh. 3:18; 5:14; Rom. 8:1). Sebaliknya mereka yang tidak percaya yang menolak Yesus mereka akan dihakimi dan dijatuhi hukuman dan di masukkan ketempat Neraka yang mengerikan. 

Baca Juga: DIBERKATILAH ENGKAU SEKALIPUN TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA

Dalam teks di atas juga memberitahukan kepada kita hal yang penting. Bahwa Hakim yang adil itu hanya membicarakan perbuatan orang percaya dan tidak satu kalipun ia berbicara dosa mereka. Dan memang sangat benar bahwa Allah kita yang telah mengampuni dan menebus kita, tidak mengingat-ingat kesalahan kita (Yesaya 43:25; Mika 7:19). Jadi dapat digambarkan bahwa golongan domba tidak mengingat-ingat perbuatan baik mereka tetapi mengingat dosa mereka. Sedangkan golongan kambing tidak menyadari dosanya tetapi mengingat-ingat perbuatan baik mereka.

Dalam ayat 40 ada kalimat “saudara yang paling hina” ini menunjukkan kepada sesama manusia dan orang Kristen itu sendiri. Alkitab memberi kita perintah agar kita mengasihi sesama manusia. Karena itu kita harus berbuat baik kepada semua orang. Namun kita harus tetap memprioritaskan berbuat baik terhadap saudara seiman kita (Gal.5:10). Dan apabila hal itu tidak dilakukan maka mereka akan masuk dalam siksaan yang kekal. Tetapi mereka yang benar akan hidup kekal. Amin

Tuhan Yesus memberkati


0 Response to "Yesus sebagai Hakim Pada Akhir Zaman"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel