Providensia Allah
..Tetapi Allah menuntun umat itu berputar melalui jalan dipadang gurun,..Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan dan pada malam dalam tiang api untuk menerangi jalan mereka sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam,..(Keluaran 13:17-22)
Hidup adalah anugerah, hidup adalah kesempatan, hidup adalah perjalanan, demikianlah kalimat yang sering muncul dan kita dengar dalam hidup kita. Benar bahwa hidup adalah anugerah, dan di dalam anugerah itu kita diberikan kesempatan oleh Tuhan dan kesempatan itu terlihat saat kita ditempatkan dalam dunia ini untuk menjalani hidup dengan penuh tanggungjawab dihadapanNya.
Baca Juga: Tuhan Jaya dan Perkasa Dialah Raja Kemuliaan atas bumi dan Segala Isinya
Perikop yang sudah kita baca di atas mengingatkan kita akan penyertaan Tuhan yang nyata atas bangsa Israel di padang gurun. Secara jelas penyertaanNya (Providensi) diungkapkan dan terlihat melalui tiang awan dan tiang api. Tiang api melambangkan kehadiran Allah ditengah umatNya. Dan tiang awan melambangkan kemuliaanNya yang tetap dalam memelihara Israel. Kedua lambang tersebut menunjukkan Allah hadir secara langsung, bertindak sebagai gembala yang menuntun domba-dombanya pada waktu siang ataupun malam. PenyertaanNya yang tetap, menunjukkan kasihNya yang besar terhadap umat pilihanNya.
Tetapi ada hal yang sangat unik dari penyertaan Tuhan atas bangsa Israel ini. Tuhan menuntun umatNya tidak melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat. Alkitab memberikan alasan Israel tidak melalui jalan itu karena apabila Israel menghadapi peperangan di tengah jalan mereka akan menyesal dan kembali ke Mesir ke tempat mereka di perbudak. Dan ini terlihat juga ketika bangsa Israel di berikan makananan manna dari sorga. Mereka bersungut-sungut dan disitulah mereka mengingat akan keadaan pada waktu di Mesir, mereka bisa makan ikan, makan buah, bawang merah dan bawang putih tanpa membayar apa-apa (Bil. 11:4-5). Dalam keadaan yang tidak mengenakan meraka mengingat masa lalu di Mesir walaupun mereka berstatus sebagai budak. Dalam Pasal 12:40-41 mengatakan Israel berada di Mesir 430 tahun lamanya. Kita tidak bisa bayangkan bagaimana keadaan mereka di Mesir yang cukup lama dengan status sebagai budak.
Allah menuntun mereka berputar melalui jalan dipadang gurun melalui laut Teberau. Tidak hanya itu mereka juga diperintahkan agar waspada dan bersiap-siap untuk berperang ketika berhadapan dengan bangsa lain di depan mereka. Dan mereka harus berjalan terus menerus sampai ke tempat yang ditentukan oleh Tuhan Allah.
Tentu ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari cara Allah menuntun umat-Nya. Kita dapat belajar untuk bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, untuk taat dan setia kepada Allah dan perintahNya, bagaimanapun, dimanapun dan dalam keadaan apapun yang ada di depan mata kita. Seorang penulis bernama Wuwungan mengatakan manusia memerlukan kepastian dalam waktu sekejap, jawaban-jawaban yang tepat. Tetapi ketika kita berdoa mungkin kita harus lama menunggu, sama seperti Allah menuntun umatNya dipadang gurun, padahal ada jalan pendek untuk sampai ketujuan.
Mungkin selama perjalanan hidup kita bersamaNya, kita mengalami sakit penyakit secara fisik. Kita berjuang telah sekian lama, namun belum ada tanda-tanda kesembuhan, tetapi karena kita yakin kepadaNya, maka kita tetap terus berharap kepadaNya.
Kita tahu walapun kita disertai oleh Tuhan bukan berarti perjalanan hidup kita akan mulus-mulus saja. Kadang kita mengalami sukacita, kita juga mengalami dukacita, kita kecewa, dikecewakan atau mengecewakan. Terkadang kehidupan kita terlihat menakutkan tetapi juga menyenangkan.
Dan akhirnya bagaimana cara kita agar kita dapat melewati tantangan berat itu? kita harus ingat Siapa yang sedang bersama dengan kita. Tidak ada satu situasi pun yang akan kita hadapi seorang diri. Dia tidak melupakan umatNya ataupun meninggalkan UmatNya, Ia terus ada bersama kita.
Karena itu hari ini kita sangat bersyukur, Tuhan masih menyertai kita hingga di minggu terakhir di tahun 2020 ini. Dan kitapun percaya Allah yang sama yang telah menyertai bangsa Israel dan menyertai setiap orang percaya termasuk kita saat ini, Allah yang sama juga akan menyertai kehidupan kita ditahun yang akan datang. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati kita semua.
0 Response to "Providensia Allah"
Post a Comment