Injil yang Sejati
Galatia 1:6-10
Jikalau ada orang yang memberitakan injil yang lain atau berbeda dengan apa yang telah kamu terima terkutuklah dia. Demikianlah perkataan tegas dari rasul Paulus ketika berbicara tentang injil dan meyakinkan jemaat yang ada di Galatia. Ia menyampaikan hal ini karena ada orang yang mengatasnamakan diri mereka mengajarkan injil padahal tujuan mereka adalah memutarbalikkan injil Kristus.
Pada ayat 6 terlihat dengan jelas Paulus begitu heran karena begitu lekasnya mereka berbalik dan meninggalkan injil yang oleh kasih karunia telah memanggil mereka demi mengikuti injil yang lain. Jika kita perhatikan mereka belum lama menerima pengajaran yang benar. Dan tindakan itu adalah tindakan tidak setia kepada Tuhan dan FirmanNya. Hal ini terjadi karena kurangnya kepekaan dalam diri mereka terhadap penyesatan. Maka kalimat keras dari rasul Paulus adalah terkutuklah dia yang mengadakan penyesatan.
Baca Juga: Injil adalah Kekuatan Allah yang Menyelamatkan
Mengetahui kebenaran namun tidak menyatakan kebenaran itu adalah dosa (Yak 4:17). Paulus sangat memahami kebenaran dan sangat yakin akan kebenaran dalam injil, karena itulah ia tidak berdiam diri ketika melihat jemaat di pengaruhi dan mereka melakukan kesalahan.
Bukti keseriuasan Paulus dalam teks ini adalah ia langsung masuk dan fokus pada inti yang sangat penting yakni tentang injil dan orang percaya yang mudah berbalik dari pengaruh injil yang lain. Maka, tidak terlihat di awal kalimat suatu ungkapan syukur, padahal seperti biasanya ia selalu mengawali dengan menyampaikan ucapan syukur. Tetapi dalam teks tersebut Paulus langsung masuk pada inti permasalahan. Betapa dalam pemandangannya, masalah penyesatan dan mudahnya mereka berbalik dari kasih karunia Allah menjadi sangat sangat serius di mata Paulus.
Hal ini juga memperlihatkan betapa rentannya orang-orang yang baru beriman kepada Kristus. Orang-orang yang baru percaya kepada Kristus hendaknya terus menerus dengan lemah lembut menolong dan menuntun mereka untuk bertumbuh dalam iman dan kebenaran. Jangan sampai dengan banyaknya program kegiatan dalam gereja dan penginjilan tetapi tidak bertanggungjawab atas mereka yang baru bertobat. Penting untuk diingat disini ialah bahwa iblis tidak akan tinggal diam dan akan selalu berusaha mencari kelemahan.
Selanjutnya tindakan Paulus yang begitu keras terhadap penyesatan itu juga memberi peringatan, pelajaran dan teladan bagi setiap orang percaya apabila menemukan kesesatan dalam gereja, jemaat yang telah mengenal kebenaran hendaknya menunjukkan sikap yang benar dan tidak memberi ruang pada mereka yang menyesatkan banyak orang. Dan apabila sudah terlanjur, bimbinglah mereka yang dipengaruhi dengan lemah lembut.
Baca Juga:Bersiaplah Sebab Tuhan Menyertai Engkau
Di zaman sekarang ini ada banyak barang yang telah dipalsukan, kelihatan berkualitas padahal sebenarnya itu palsu. Dan jika mata tidak memperhatikan dengan sunguh-sungguh akan tertipu oleh kepaulsuan tersebut. Ibaratkan seorang yang memakai perhiasan imitasi untuk bergaya demikianlah orang tertarik menerima injil palsu supaya bisa pamer kesalehan, kesucian dan agar terliht lebi rohani dari yang lain. Dan tujuannya jelas bukan untuk menyenangkan Allah tetapi semata-mata hanya untuk menyenangkan hati manusia.
Oleh karena itu, jangan biarkan diri kita disesatkan oleh pengajaran apapun yang bertentangan dengan injil. Injil yang sejati adalah injil yang mneyelamatkan setiap orang percaya. Sebaliknya injil palsu adalah menuju kepada kebinasaan atau mati kekal.
Amin
Tuhan Yesus memberkati
0 Response to "Injil yang Sejati"
Post a Comment