Injil adalah Kekuatan Allah yang Menyelamatkan
Roma 1:16-17
Shalom, topik kita kali ini adalah tentang Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan semua orang.
Siapakah Paulus? setelah ia memperkenalkan dirinya di pasal pertama ini sebagai hamba Yesus Kristus atau lebih tepatnya sebagai “budak” yang hidup hanya untuk melakukan kehendak Kristus. Ia juga disebut sebagai rasul karena Kristus yang dipilih dan dipanggil untuk memberitakan injil kerajaan Allah. Itulah panggilan mulia dari Allah kepadanya dan juga menjadikannya sebagai pelayan yang hebat dan berani memberitakan kebenaran.
Injil adalah kekuatan Allah, penggenapan janji Allah. Kalau kita mengingat sebelum Paulus menjadi rasul, baginya injil adalah hal yang sangat bertentangan dengan keyakinan ibraninya. Tetapi karena Kristus yang bangkit dan yang telah menyatakan diri kepadanya. Mata, hati, dan pikirannya dibukakan sehingga dapat melihat bahwa injil adalah penggenapan janji Allah kepada nenek moyangnya dahulu. Injil tidak menyimpang dan itu sesuai dengan kitab suci para nabi.
Disini injil yang dimaksudkan adalah Injil Yesus Kristus yang di dalamnya kita percaya kepadaNya. Ia adalah Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. Karena itu kita pecaya kepadaNya.
Paulus yang disebut sebagai rasul tugas utamanya adalah memberitakan injil. Di dalam berita injil bukanlah berupa peraturan-peraturan untuk mendapatkan keselamatan, bukan juga janji masa depan hidup kaya atau dalam kelimpahan berkat. Berita injil adalah Yesus Kristus itu sendiri sebagai manusia sejati dan Anak Allah yang hidup yang berkuasa yang menyelamatkan setiap manusia. Itulah inti berita Injil.
Kalau kita perhatikan dan meneliti bagaimana Paulus meresponi, mentaati dan hidup hanya bagi Kristus, di dalammnya kita menemukan kesungguhan hati yang sangat besar dalam dirinya dalam merespon dan taat sepenuhnya kepada panggilan itu. Hatinya telah diubahkan oleh Kristus. Karena itu ia sangat memperhatikan kepentingan Kristus dan bukan kepentingan dirinya sendiri. Satu ayat terkenal yang tercatat dalam kitab Filipi 2:21 bahwa karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Yang terpenting disini adalah Kristus. Bagi Calvin menafsirkan perkataan Paulus bahwa ia sama sekali tidak mempersolakan hidup ataupun mati. Baginya Kristus adalah keuntungan, Dia adalah segalanya. Itu sebanya yang paling tepat untuk mengartikan maksudnya ialah mendapatkan Kristus adalah keuntungan. Dan itu kelihatan pada ayat sebelumnya Paulus katakan hidup maupun matinya adalah untuk kemuliaan Kristus.
Pada zaman sekarang memang jabatan rasul sudah tidak ada lagi, lalu siapa yang harus memberitakan injil itu? Dalam alkitab kita menemukan ada orang-orang yang dipanggil khusus melayani Tuhan sebagai pendeta, pengajar, dan penginjil. Tetapi jawaban yang lebih luasnya adalah semua orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus (orang kristen). Kita semualah yang harus memberitakan injil sesuai dengan amanat agung Yesus dalam Matius 28:18-20.
Melihat bagaimana Paulus yang telah berubah dari yang radikal dalam ketidakbenaran berubah menjadi radikal demi kebenaran. Maka, jika saudara adalah seorang pelayanan fulltime dalam gereja ataupun sebagai orang Kristen, mari kita bangunkan diri kita dan bersedialah memberi diri untuk mengerjakan amanat yang agung dari Kristus sang Anak Allah yang berkuasa itu. Jangan biarkan diri kita hidup dalam kemalasan dan mengikat kaki kita di kusi yang nyaman. Tetapi biarlah hati kita tersu berkobar-kobar untuk memberitakan berita sukacita dan keselamatan itu agar kerinduan dan doa Tuhan Yesus banyak orang diselamatkan. Amin
Soli deo Gloria
Tuhan Yesus memberkati kita semua
0 Response to " Injil adalah Kekuatan Allah yang Menyelamatkan"
Post a Comment