PERNAH DITEMPAT TINGGI SEKARANG DIRENDAHKAN

 

rendahkan diri

                                                                                NAHUM 3:1-19


#Renungan Pagi

#Seri Kitab Nahum


Adakah engkau lebih baik dari Tebe, kota dewa Amon, yang letaknya di sungai Nil, dengan air sekelilingnya, yang tembok kotanya adalah laut, dan bentengnya adalah air?


Niniwe disebut sebagai “kota penumpah darah” karena secara kejam mereka membantai banyak tawanan pada waktu mereka berkuasa. Dalam pasal terakhir ini Nahum menyindir prajurit Niniwe sekarang telah menjadi lemah dan tak berdaya. Mereka tidak bisa lagi mempertahankan kota mereka karena kejatuhan akibat hukuman hebat dari Allah. 


Hal penting yang perlu diselidiki dari kejatuhan Niniwe ini adalah Pertama, karena dosa berdarah yang dilakukan penduduknya (ayat 1), mereka dikenal amat sangat kejam. Mereka membantai para prajurit, menyiksa tawanan perang dan bahkan bertindak sadis terhadap penduduk kota termasuk pada mereka yang sedang hamil. Oleh karena itu mereka mengalami hal yang kejam langsung dari Allah (ayat 2-3). Kedua, mereka memakai persundalan dan perdukunan demi mencapai tujuan mereka (ayat 4). Salah satu sebutan nabi Nahum terhadap Niniwe adalah kota persundalan. Sehingga sangat wajar Tuhan marah dan mempermalukan mereka (ayat 5-7). Ketiga karena kesombongan mereka menganggap diri paling hebat, melebihi bangsa-bangsa yang berkuasa (ayat 8-9). Padahal sama seperti bangsa-bangsa besar lain yang satu persatu dihancurkan Allah oleh karena kesombongan mereka (ayat 10). Mereka akan dihancurkan dan tidak dapat membela diri. Dari sini dapat dilihat bahwa kesombongan membuat Niniwe lupa diri sehingga tidak mau bertobat. Dan akibat tidak mau bertobat itulah maka Tuhan menghukum mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Allah itu tidak hanya kasih tetapi juga adil. 


Allah menunjukkan keadilannya pada saat menghukum bangsa yang jahat yakni Niniwe dengan memakai bangsa lain sebagai alatNya. Hal itu mau menunjukkan bahwa Allah tidak berkenan pada dosa, percabulan, penyembahan berhala dan kesombongan. Ia akan menjadi sangat marah karena manusia hidup tidak sesuai dengan maksud dan rencana Allah. Walaupun mereka sudah sudah berjaya, berkuasa, memiliki segala sesuatunya namun karena dosa, Tuhan menghukum mereka. Awalnya ditinggikan sekarang direndahkan dihadapanNya. Mereka lupa diri karena merasa diri mereka lebih baik dari bangsa lain. 


Pertanyaan refleksi bagi kita “Apakah benih kesombongan juga ada dalam hidup kita?” Melalui renungan hari ini mengingatkan kita jangan sampai tinggi hati. Jika Tuhan telah memberikan berkatNya baik itu ekonomi yang cukup, pekerjaan yang layak, jabatan yang tinggi, penghasilan yang besar, keluarga dan anak-anak yang baik dan sehat dan berbagai macam lainnya. Jangan sampai tinggi hati, tetaplah bersyukur dan selalu rendah hati. Dalam Yakobus 4:6 menuliskan bahwa Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati. 

Milikilah karakter yang baik yang memperkenan Tuhan dan memberkati sesama dengan sifat kelemah-lembutan, kesetiaan dan kerendahan hati. Amin (ES)


Tuhan Yesus Memberkati

0 Response to "PERNAH DITEMPAT TINGGI SEKARANG DIRENDAHKAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel