KASIHILAH MUSUHMU

Mengasihi Musuh

Pada zaman Perjanjian Lama, orang Israel mendengar firman: kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu.

Maka, seperti itulah bangsa itu menjalani hidupnya. Jangan pernah berharap bisa membunuh seorang Jahudi tanpa mendapatkan pembalasan, bahkan pembalasannya kerap berlipat ganda. 

Bagi mereka berlaku hukum balas dendam: mata ganti mata, gigi ganti gigi, nyawa ganti nyawa. Hal seperti itu pulalah yang menjadi standar dunia: saling membalas; kejahatan dibalas dengan kejahatan. 

Itulah sebabnya tidak habis-habisnya terjadi perang di berbagai belahan bumi ini; dan tak habis-habisnya saling membenci dan saling membalas kejahatan antara seorang dengan orang lain. Karena memang demikianlah standar dunia.

Tetapi orang Kristen hidup bukan dengan standar dunia. Orang Kristen hidup dengan standar sorga, yaitu standar yang dibawa oleh Yeshua the Messiah dari sorga, dan kemudian Dia ajarkan di bumi, serta Dia lakukan.

Inilah standar itu:

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Matius 5:44)

The Holy Bible NKJV menambahkan tiga clauses, sehingga perkataan Yeshua pada ayat ini menjadi:

But I say to you. Love your enemies, bless those who curse you, do good to those who hate you, and pray for those who spitefully use you and persecute you, (Matthew 5:44)    

berdoa bagi musuh

Orang yang tidak mengalami melakukan firman ini akan berkata: “WHAT? Enak kali dia, sudah membenciku, aku pula yang harus berbuat baik kepadanya?!”

Tetapi sesungguhnya, pelaku firman itulah yang enak. Karena dengan melakukannya, maka orang tersebut merdeka, benar-benar merdeka; merdeka dari suasana hatinya yang buruk dipenuhi kebencian, merdeka dari keinginannya untuk membalas dendam; merdeka dari segala kepahitan yang timbul di dalam hati dan pikiran.

Kebenaran itu memang selalu memerdekakan.

The truth shall make you free.

0 Response to "KASIHILAH MUSUHMU"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel