Yesus Mengajar Firman Allah
Lukas 5:1-11
Kitab Injil memberitahu kita tentang siapa Yesus Kristus. Ada banyak hal yang terjadi yang di catat dalam ke empat injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Bahkan Injil Yohanes menyampaikan bahwa apabila semua kisah tentang Yesus dicatatkan maka agaknya dunia ini terlalu kecil dan jelas tidak dapat memuat kisah selama Yesus hidup. Itu berarti begitu banyaknya karyaNya dalam dunia ini. Dan yang paling penting adalah apa yang telah dicatat dalam Alkitab sudah sangat cukup untuk memberitahu kita akan siapa Yesus sebenarnya. Dia adalah Tuhan dan Juruselamat manusia.
Pada bagian ini saya akan mengajak kita melihat satu hal yang dilakukan oleh Yesus Kristus saat hadir dalam rupa manusia. Yesus mengajar, itulah fokus pada tulisan ini. Jika kita memperhatikan dengan teliti Injil Lukas di pasal lima ini, kita akan menemukan Yesus mengajar di ayat 1 Ia mengajar di danau, ayat 12 Yesus mengajar di sebuah kota, ayat 19 Yesus mengajar di rumah, dan ayat 27 Yesus mengajar di luar dan disitulah Ia bertemu dengan Matius atau Lewi seorang pemungut cukai. Pertanyaan kritis yang diperlukan ialah apa yang diajarkanNya? Tentu yang diajarkannya ialah Firman Allah dan tentang kerajaan Allah. Tetapi disini secara tidak langsung dan yang penting ialah Yesus mengajarkan kita bahwa mengajarkan/ memberitakan Firman tidak terjadi hanya di gereja saja. Dimanapun kita berada kita harus mengajarkan Firman Tuhan Kepada dunia ini. Mengapa ini menjadi penting karena jika kita mengharapkan orang supaya mendegarkan Firman Tuhan di gereja ada banyak orang yang mau memang tetapi lebih banyak yang tidak mau ke gereja. Itulah sebabnya sebagai murid Kristus kita perlu keluar dimanapun untuk memberitakan Firman Tuhan.
Baca Juga: Iman yang dipuji adalah Iman yang Teruji
Hal yang menarik dalam teks yang kita baca ialah ketika Yesus mengajar sesudah itu Ia menyuruh Petrus menebarkan jalanya. Sebenarnya jika Petrus menolak dan memberikan alasan bahwa yang menyuruh dia adalah seorang anak tukang kayu, sehingga bagaimana mungkin memahami situasi dalam bernelayan. Dan perhatikan sepanjang malam mereka sudah mencari ikan namun mereka tidak mendapat apa-apa. Waktu yang tepat untuk mencari ikan ialah di waktu malam dan bukan di siang hari. Tetapi yang menarik adalah sekalipun alasan itu Petrus bisa sampaikan dan masuk akal namun ia tidak melakukan itu. Petrus justru mentaati perinta Yesus untuk menebarkan jala mereka ditengah. Maka disini kita perlu belajar bahwa sekalipun kita mempunyai alasan yang kuat dan rasional kita mesti harus tunduk pada Firman Tuhan dan bukan pada pikiran dan kehendak kita sendiri.
Ada beberpa contoh, Tuhan memerintahkan kita untuk jujur, namun dalam hal-hal tertentu, bisnis, pekerjaan, usaha yang bisa memberi kita kerugian masih bisahkah kita jujur mempertahankannya? Bagian lain,Tuhan menyuruh kita untuk mengasihi musuh, namun musuh yang kita kasihi justru semakin merajalela, masihkah kita dapat terus mengasihinya? Yang terakhir, Tuhan menyuruh saudara untuk melayani, padahal saudara sedang sibuk, masihkah saudara mau melayaniNya dan mentaatiNya?. Perhatikan baik-baik, ketaatan Petrus menghasilkan mujizat baginya. Mereka manangkap begitu banyak ikan. Ketaatan menghasilkan berkat.
Maka teks ini terlihat dengan jelas Petrus yang menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri takjub akan keilahian Yesus Kristus. Maka di ayat ke delapan kita menemukan Petrus menyebut Yesus awalnya Guru tetapi berubah dan dengan lantang Yesus disebut sebagai Tuhan. Ia sadar akan kekudusan Allah dan sadar akan dirinya yang berdosa maka ia tersungkur di depan Yesus.
Kesadaran Pertrus mestinya mengajarkan setiap orang percaya bahwa Yesus Kritus adalah Allah ang kudus dan kita adalah manusia berdosa. Karena itulah jika kita beribadah setiap minggu selalu ada pengakuan dosa dan penyembahan, mengagungkan dan meninggkan Kristus yang mulia.
Selanjutnya ada pengusiran dari Petrus sangking ia merasa tidak layak. Ungkapan itu sebetulnya tidak sungguh-sungguh bahwa Petrus ingin terpisah dari Yesus. Tetapi perhatikan ada beberapa pengusiran yang lebih jelek yang dicatat dalam Alkitab. Orang-orang Farisi, imam-imam, ahli-ahli Taurat membenci atau mengusir Yesus karena iri hati. Dalam Yohanes 3:19-20: orang jahat benci kepada terang. Dalam Lukas 8:33: orang-orang itu mengusir Yesus karena Yesus merugikan mereka. Pertanyaan Penting bagi kita adalah apakah saudara menolak Yesus dengan cara menolak Firman Tuhan yang menegur kita
Lalu perhatikan sikap Yesus, Ia tidak menuruti perintah Petrus untuk pergi sebaliknya Ia memanggil dan mau memakai Petrus tidak lagi menjadi penjala ikan tetapi menjadi penjala manusia. Dan respon terakhir dari Petrus ialah bersedia mau taat terhadap perkataan dan panggilan Yesus dalam Hidupnya. Biarlah kita menjadi orang Kristen yang senantiasa taat bukan pada kehendak kita tetapi pada kehendak Tuhan Yesus Kristus. Amin
Tuhan Yesus memberkati
0 Response to "Yesus Mengajar Firman Allah"
Post a Comment