MEMELIHARA FIRMAN ALLAH

Yesus menyertai


Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." (Lukas 11:28)

Mendengarkan firman Allah adalah satu hal; memeliharanya adalah hal lain.

"Mendengar itu mudah..tapi sekaligus mampu memeliharanya, itu yang susah."

Maka pada postingan ini, kita akan fokus kepada bagian yang susahnya yaitu memelihara firman Allah.

Bagaimana caranya memelihara firman Allah?

Ini menjadi kesulitan bagi seluruh umat manusia. Jadi, kita tidak sendirian dalam persoalan ini. Beruntung kita memiliki Alkitab sehingga dapat belajar dari orang-orang terdahulu.

Tentu saja Yesus menjadi tokoh utama untuk kita teladani, tetapi kali ini, kita akan belajar dari seseorang yang bernama: Daud.

Daud adalah seorang yang memelihara firman Allah. Bagaimana dia bisa melakukannya?

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (Mazmur 1:1-2)

Ini kuncinya: kesukaan Daud ialah Taurat TUHAN dan merenungkan Taurat itu siang dan malam. Dengan cara itulah, ia mampu memelihara firman Tuhan.

Tetapi kita tahu juga bahwa Daud pernah gagal memelihara firman Allah yaitu dalam peristiwa dengan Batsyeba. 

Bagaimana bisa seorang tokoh sehebat Daud, gagal?

Pada waktu pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. (2 Sam.11:1)

"sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem." Inilah awal kegagalan itu. Pada waktu itu, Daud sedang berada di puncak "karir"-nya; dia sudah melewati masa-masa sulit kehidupannya. Sekarang dia berada di "zona nyaman". Pada titik inilah Daud "lalai", dia menjadi tidak waspada, dia membiarkan dirinya dalam keadaan "blank", dalam keadaan "tidak berperang". Dia suruh anak buahnya berperang, sedang dia sendiri tinggal di Jerusalem. Sesungguhnya, Daud bukan hanya tidak ikut berperang secara fisik, tetapi pada waktu itu, ia juga tidak terjun di dalam peperangan rohani.

Untuk dapat memelihara firman Allah, itulah caranya: senantiasa waspada, senantiasa berada di dalam zona peperangan rohani: menyukai firman Allah dan merenungkannya siang dan malam.

Seumur hidup adalah tahun-tahun peperangan yang terus menerus.

Tuhan memberkti


0 Response to " MEMELIHARA FIRMAN ALLAH"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel