KETAATAN TANPA SYARAT

Ketaatan kepada Tuhan


Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! (Roma 12:17)

Ini adalah perintah Tuhan.

Tidak bisa dipungkiri, dunia ini diisi oleh orang-orang yang baik dan orang-orang yang jahat. Di sekeliling kita ada orang baik, ada pula orang jahat. Kita sendiri juga bisa jadi adalah orang yang baik, bisa pula adalah orang yang jahat.

Oleh karena itu, tak dapat dihindari, ada kalanya orang berbuat kejahatan kepada kita. Kejahatan bisa datang dari mana saja. Bisa jadi misalnya dari atasan kita di kantor yang sedemikian berkuasa sehingga -- mungkin -- menganggap dirinya sebagai tuhan yang bisa berkata atau berbuat sesuka hatinya. Atau justru orang terdekat kita melakukan perbuatan yang menyakiti hati kita, bisa saja.

Tatkala diperhadapkan dengan situasi di mana seseorang berbuat jahat kepada kita, apa reaksi kita?

Membalasnya dengan kejahatan? Mencaci-maki, bahkan memukul orang itu?

Jika hal seperti itu yang kita lakukan, mungkin kita beroleh kepuasan hati untuk sementara waktu, namun sadar atau tidak, kita sudah "membatalkan" Firman Tuhan. Karena perbuatan seseorang, maka kita "membatalkan" Firman Tuhan. Perbuatan orang itu, kita anggap lebih penting dari pada Firman-Nya. Firman Tuhan memerintahkan "janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan" namun karena perbuatan orang lain, kita melanggar perintah itu. Bukankah itu artinya, kita lebih menghormati kepuasan hati kita dari pada menghormati Tuhan?

Mungkin kita mempunyai dalih membela diri dengan mengatakan "orang itu tidak pantas diperlakukan dengan baik, perbuatan jahatnya sudah melampaui batas" Menurut pikiran kita, itu betul, namun kita sudah melakukan pemberontakan kepada Tuhan. 

Perbuatan kita seharusnya bukan tergantung kepada apa yang dilakukan orang lain kepada kita, tetapi tergantung kepada apa yang diperintahkan Tuhan kepada kita.

Mungkin sikap atau pikiran begini lebih baik: "aku ingin merobek kepala orang itu, namun karena aku harus taat kepada Tuhan, maka aku harus berbuat baik kepadanya."

Perlu ada tekad kuat di dalam hati untuk menaati perintah Tuhan tanpa syarat, menaati perintah Tuhan tanpa memandang situasi dan kondisi yang kita hadapi. Berbuat baik bagi semua orang adalah perintah Tuhan, dan harus kita taati sekalipun menurut anggapan kita ada manusia-manusia tertentu yang tidak layak diperlakukan dengan baik. 

Kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan bukan karena orang lain, melainkan karena Tuhan.


0 Response to " KETAATAN TANPA SYARAT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel