KEKUATIRAN MENYATAKAN KESEMBUHAN
Matius 6:19-34
Shalom, salam sejahtera bagi kita semua, semoga kita semua sehat selalu. Hari ini kita membahas tentang “Kekuatiran Menyatakan Kesembuhan”
Mengapa orang kuatir? Jawaban yang paling sederhana adalah karena mereka lebih memusatkan perhatian kepada diri sendiri dari pada kepada Allah. Memang harus diakui bahwa sejak manusia tidak taat kepada Allah kemudian jatuh dalam dosa, dan pikirannya dialihkan bukan lagi kepada Allah tetapi kepada diri sendiri. Dalam Mazmur 10:4 dengan jelas mengatakan kepada orang fasik bahwa “tidak ada Allah di dalam seluruh pemikiran mereka.
Melalui Firman Tuhan hari ini, kita akan melihat dan belajar penguraian secara rinci yang dilakukan oleh Tuhan Yesus terhadap sebab-sebab kekuatiran, selain itu juga, pada resep-resep pemulihannya.
Yesus sangat mengerti hati manusia (Yoh.2:24-25). Sebab Ia adalah Firman Allah yang sanggup membedakan pertimbangan-pertimbangan dan pikiran hati kita (Ibrani 4:12). Dalam teks Alkitab yang sudah kita baca terlihat jelas dan teliti bagaimana Ia menguraikan manusia dapat menjadi kuatir. Ibarat seorang dokter yang dapat menjelaskan tahapan perkembangan suatu penyakit, demikianlah Yesus mengajarkan betapa kekuatiran merupakan suatu penyakit moral yang dapat ditelusuri dari tiga unsur dalam hidup kita.
1.Mengumpulkan harta ditempat yang salah.
Menurut Yesus, ungkapan “harta” disini menunjuk kepada hal-hal yang paling kita kasihi. Hanya ada dua tempat bagi harta benda kita, di sorga atau di bumi. Semua harta benda yang terikat dibumi ini binasa adanya, mengalami penurunan kualitas (rusak oleh ngengat dan karat) atau mengalami hal yang tidak terduga (pencuri membongkar dan mencurinya). Hanya sorga yang dapat mempertahankannya terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh waktu maupun dosa. Yesus berkata, oleh sebab itu kumpulkanlah harta di sorga, bukan dibumi. Hiduplah bagi sorga bukan bagi bumi. Perkataan Yesus ini sungguh sangat sederhana dan sangat mudah untuk dimengerti. Tetapi perkataan ini bagi kita sulit untuk dilakukan, namun bukan berarti kita tidak bisa melakukannya. Ada pepatah yang sangat terkenal “harta/kekayaan tidak dapat membeli kebahagiaan” lalu mungkin dalam hati kita menjawab tidak ada harta juga belum tentu bisa bahagia, benar sekali. Tetapi jangan lekatkan hati pada yang fana. Disinilah Yesus ingin beritahu kita bahwa kebahagiaan semata-mata bergantung kepada suatu kekayaan yang kekal. Yesus pernah berkata “apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, namun ia kehilangan nyawa?” (Matius 16:26a). Pertanyaan untuk direnungkan bersama. Dimanakah sesungguhnya harta kita berada?
2.Berpikir tentang hidup secara salah
Gambaran yang diberikan Yesus disini benar-benar sangat gamblang. Jika mata kita baik, maka terangah seluruh tubuh kita. Jika mata kita jahat, maka gelaplah seluruh tubuh kita (Ayat 22-23). Jika penglihatan kita baik, dunia akan tampak bergemilang cahaya, warna, serta keindahannya. Namun jika penglihatan kita tidak baik, dunia akan tampak suram, membingungkan dan bahkan kelam bagaikan malam. Disini Yesus sedang berbicara mengenai “mata rohani” yaitu hati kita. Saya mencoba menyederhanakannya, ibarat Yesus sedang memperhadapkan kita dengan huruf C dan O dan menjadi bahaya apabila kita sudah tidak lagi dapat membedakan keduanya. Maka Yesus berkata "carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkannya kepadamu dan jangan lah kuatir akan hari esok". Saudara yang dikasihi Tuhan, masihkah kita dapat melihat dengan terang dan jelas ayat itu?
3.Mengabdi kepada tuan yang salah.
Pengajaran yang benar yang Yesus ajarkan adalah kita harus mengabdi hanya kepada satu tuan saja. Allahlah Tuan yang menciptakan kita bagi diriNya sendiri. Ia adalah Tuhan kita, kita diciptakan serupa dengan Dia, dan yang menyembah Dia. Kita tidak akan menjadi penyembah yang benar apabila kita berbalik dari padaNya. Sebagaimana Paulus katakan, kita telah menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya (Rom.1:25). Artinya, Yesus ingin agar kita setia hanya kepadaNya saja.
Jadi, tiga poin penting di atas sebetulnya terjadi disebabkan karena adanya kekuatiran. Maka sekarang, mari kita dengan hati terbuka mendengarkan perkataan Yesus yang berkata “jangan kuatir” (6:26). Segala kebutuhan, makanan minuman, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya harusnya melayani kita dan bukan menjadi tuan kita. Hidup kita lebih penting dari pada makanan. Pandanglah burung-burung di udara, bunga bakung diladang, semua itu dipelihara oleh Bapa di sorga. Demikianlah hidup kita, kita lebih berharga daripada semua itu. Percayalah, Tuhan akan menyediakan kebutuhan hidup kita karena Ia sangat mengasihi kita.
Mari kita memandang kepada Kristus, mengingat kebaikanNya dan mencari Kerajaan Allah dan kebenaranNya, agar hidup kita dipulihkanNya. Pada waktu kita kuatir dimasa lampau kita melihat tangan Tuhan menolong kita dan terbukti sampai hari ini, Ia masih tetap sama memelihara kita. Demikian juga halnya dengan situasi kita saat ini. Sekali lagi Yesus menenangkan kita dan berkata, jangan kuatir, jangat takut, jadilah tenang.
Tuhan beserta kita. Amin.
0 Response to "KEKUATIRAN MENYATAKAN KESEMBUHAN"
Post a Comment