DITERIMA APA ADANYA

diterima apa adanya

Nas: Lukas 5:1-11

Pendahuluan

Jika kita melihat kehidupan rohani kita, kita akan menemukan sebuah keadaan yang naik turun. Kerohanian tidak selalu berada di atas, perlu kita akui bersama bahwa kita adalah manusia lemah dan bisa jatuh.

• Jatuh dalam dosa yang lama

• Tertuduh dengan dosa masa lalu

• Selalu gagal ketika berjuang hidup kudus

• Merasa malu untuk dekat dengan Tuhan karena merasa tidak layak

• Meninggalkan gereja

Nilai

• Keadaan itu semua membangkitkan sebuah kesadaran bahwa kita adalah manusia yang lemah, tidak sempurna dan tidak mampu melakukan semua tuntutan Allah dalam Alkitab sendirian.

• Di dalam ketidakmampuan itulah kita membutuhkan anugerah Allah.

• Manusia sulit menerima kelemahan kita, namun ada satu Pribadi yang selalu menerima kita apa adanya. Dialah Yesus Kristus.

Pembahasan

Tahukah Anda bahwa di dalam peristiwa pemanggilan Petrus menjadi penjala manusia, terdapat sebuah pesan mengenai anugerah Allah yang menerima keadaan manusia apa adanya. Sekalipun Petrus adalah seorang rasul, namun ia bukan dipanggil atas dasar kelayakan yang berasal dari dirinya. Karena faktanya ia dipanggil dalam keadaan yang tidak sempurna. Bagaimana kita bisa memahami hal ini? Kita akan melihat dari percakapan yang dilakukan antara Yesus dan Petrus.

Tuhan Yesus mengatakan kepada Petrus, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan” (Luk. 5:4). Lalu Petrus menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga” (Luk. 5:5). Mungkin kita berpikir secara cepat bahwa yang dikatakan Petrus berdasarkan sebuah fakta yang jelas. Sangat masuk logika apa yang dikatakan Petrus, karena Alkitab pun mencatat mereka sudah sepanjang malam tidak mendapatkan ikan. Namun jika kita menggukan perspektif seorang nelayan yang sangat mahir dalam mencari ikan, kita akan menemukan nuansa yang berbeda.

“Oh ini Yesus yang banyak dibertakan orang itu. Pantas saja banyak orang yang mengikuti dari belakang. Tapi aneh, apa kurang jelas yang aku katakan? Semalaman loh aku tidak dapat apa-apa. Sudah lelah juga, masih disuruh ke tengah danau lagi. Dia cuma anak tukang kayu, tapi nasihatin aku yang hidup lama di danau. Ikan tuh dijala waktu malam, bukan pagi hari. Aneh banget memang orang ini. Okelah aku ikutin.”

Wajar jika Petrus berkata dalam hatinya demikian kepada seorang anak tukang kayu. Namun apa yang tercatat sebagai respon Petrus (Ay. 5), menjadi kunci untuk melihat bagaimana anugerah Allah hadir untuk orang yang tidak sempurna. Menarik untuk dilihat ketika Petrus mengalami sendiri apa yang dilakukan Yesus (kapal penuh ikan), Petrus bukan bersukacita tetapi merasa bersalah (berdosa). Petrus meminta Yesus untuk meninggalkannya, namun apa yang terjadi? Yesus mengatakan, “Jangan takut, mulai hari ini aku engkau akan menjadi penjala manusia.” Apa yang tersirat dalam dialog ini?

Nilai

Yesus tahu apa yang menjadi alasan Petrus tersungkur malu. Mungkin dosa masa lalu, atau bahkan saat meragukan kuasa-Nya. Namun hal itu tidak membuat Yesus meninggalkan dirinya. Yesus menerima dirinya apa adanya. Bukankah Yesus Kristus mati untuk kita ketika kita masih dalam keadaan berdosa? Bahkan Ia bukan hanya menerima dan mengampuni, namun mempercayakan sebuah pelayanan untuk Petrus (Penjala Manusia).

Penutup

• Apapun yang menjadi kelemahan kita saat ini, akui dihadapan-Nya. Katakan bahwa kita adalah manusia berdosa yang penuh cacat cela.

• Katakan kepada-Nya bahwa kita tidak bisa melakukan apapun di luar Dia.

• Bersyukurlah untuk anugerah Allah yang tanpa syarat, anugerah yang menerima keberadaan diri kita apa adanya.

•Percayalah bahwa Dia adalah Allah yang selalu mengasihi kita.

Tuhan memberkati


0 Response to "DITERIMA APA ADANYA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel