KAIN DAN HABEL
Kayin dan Hevel, dalam bahasa Ibrani. Alkitab bahasa Indonesia menerjemahkannya menjadi Kain dan Habel.
Kisah paling polpuler tentang kedua bersaudara ini adalah bahwa Kayin membunuh Hevel, yang marbonsir ma i sian: bahwa TUHAN mengindahkan korban persembahan Hevel, tetapi korban persembahan Kayin tidak diindahkan-Nya.
Alkitab tidak menjelaskan secara gamblang dan to the point penyebab TUHAN mengindahkan korban persembahan Hevel, tetapi korban persembahan Kayin tidak diindahkan-Nya
Oleh karena itu, kita perlu menyelidikinya dengan teliti.
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. (Kej.4:3-5)
Ada perbedaan penyajian kisah ini oleh penulis Alkitab.
Penulis Alkitab mencatat tentang Kayin dan persembahannya dengan cara sederhana yaitu hanya bahwa “Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu”
Berbeda dengan penulisan tentang Hevel dengan persembahannya yang dicatat lebih detil dan spesifik, yaitu bahwa Hevel mempersembahkan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya.
Nampak disini perbedaan kualitas yaitu Hevel serius memberikan persembahannya. Hevel mempersembahkan yang terbaik. Sedangkan Kayin hanya sekadar mempersembahkan. Kayin hanya mempersembahkan sesuatu, sedangkan Hevel mempersembahkan yang terbaik.
Perbedaan kualitas persembahan tersebut, dikonfirmasikan lebih tegas oleh penulis surat kepada orang Ibrani sebagai berikut:
Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. (Ibrani 11:4)
Hevel mempersembahkan bukan dengan sembarangan, melainkan karena iman.
Sekaligus dalam ayat di atas, penulis surat kepada orang Ibrani mengonfirmasi bahwa persembahan Hevel lebih baik dari pada persembahan Kayin.
Nah! Perbedaan kualitas persembahan itu sesungguhnya berasal dari perbedaan karakter keduanya.
Kayin adalah seorang yang jahat.
Hevel adalah seorang benar.
Jadi, sebelum peristiwa pembunuhan itu pun, Kayin memang jahat, dan Hevel benar.
Kayin dikatakan jahat bukan karena membunuh, tetapi sebaliknya: dia membunuh karena dia jahat.
Hal ini dikonfirmasikan oleh Yohanes sbb:
bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. (1Yoh.3:12)
Itulah sekilas kisah tentang Kayin dan Hevel.
0 Response to "KAIN DAN HABEL"
Post a Comment