PENDERITAAN : APA SESUNGGUHNYA MAKSUD ALLAH DI BALIK PENDERITAAN??..
Teks Alkitab : Ibrani
12:1-4; Mazmur 34:2-3
Shalom.. Salam Sejahtera bagi kita semua.
Saudara, yang di kasihi Tuhan, Penderitaan ada dimana-mana, tidak bisa dihindari dan cakupannya seringkali begitu besar. Semua orang mengalami penderitaan. Banyak orang mengalami kecelakaan dan meninggal, demikian juga dengan orang-orang yang mengalami sakit penyakit dan banyak hal yang lain yang membuat orang menderita dan meninggal dunia. Mungkin saudara sekarang sedang mengalami penderitaan. Ada yang menderita sakit, luka batin, bahkan mungkin sedang mengalami “stress” oleh karena pekerjaan, keluarga, ekonomi, ataupun situasi yang sekarang kita alami yaitu pandemik Covi19. Dan masih banyak bentuk penderitaan yang lain. Apapun bentuknya kiranya artikel ini menjadi berita yang baik untuk kita semua.
Apa sesungguhnya maksud Allah di balik penderitaan itu?
Mari
kita perhatikan beberapa tokoh Alkitab yang mengalami penderitaan. Saya
memulainya dari kehidupan tokoh bernama Ayub.
Ia adalah seorang yang saleh, jujur, ia takut takut akan Tuhan dan menjauhi
kejahatan. Ia memiliki istri dan anak-anak. Alkitab juga mencatat bahwa ayub
adalah yang terkaya dari semua orang pada waktu itu. Saudara perhatikan Ayub itu tidak hanya hidup
benar, tetapi juga memiliki kekayaan. Artinya lengkap semua. tetapi saudara,
Tuhan menguji Ayub, mengizikannya mengalami penderitaan. Akhirnya semua yang
dia miliki habis. Pada saat menderita, keluarga, kekayaan, kesehatan, dan
sahabatnya meninggalkan dia. Tetapi menariknya adalah Ayub tidak pernah
menyalahkan Tuhan. Dan pada pasal terakhir dari kitab Ayub ada hal yang sangat
penting yang dapat kita pelajari bersama. Ia mengatakan dulu hanya dari kata
orang saja aku mendengarkan tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri
memandang Engaku. Ketika Ayub mengalami penderitaan yang sangat berat itu, di dalam
penderitaannya itu Ayub Mengenal Allah. Aku tahu bahwa engkau sanggup
melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencanaMu yang gagal. Akhir kisah Ayub,
Tuhan memulihkan keadaanya dan memberikan dua kali lipat dari segala
kepunyaannya yang dahulu. John Calvin mengatakan mengenal Allah berarti juga
mengenal diri sendiri. Jadi adanya penderitaan disitulah kita mengenal Allah.
Tokoh
kedua adalah Paulus, siapa yang
tidak mengenal Paulus. Ia adalah Rasul karena Yesus dan menulis banyak kitab.
Dalam perjalannya sebagai rasul mengungkapkan penderitaannya dalam pelayanan.
Ia pernah lapar, haus, dipukul, hidup mengembara, melakukan pekerjaan tangan
yang berat (1 Kor 4:11-12). Dalam segala hal ia ditindas, habis akal dan
dihempaskan (2 Kor. 4:8-9). Kemudian lima kali disesah, dilempari dengan batu,
tiga kali mengalami kapal keram, sehari semalam terkatung-katung ditengah laut
(2 Kor. 11:23-28). Dalam penderitaan yang begitu berat yang di alami Paulus, ia tetap setia melayani Tuhan.
Terkadang
Tuhan menginjinkan penderitaan untuk menghibur orang lain melalui kehidupan dan
kesaksian. Yesus mengatakan bahwa seseorang di izinkan buta karena
pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan kepada dia (Yoh. 9:3). Tuhan juga
dapat bekerja dalam kehidupan saudara sekalian. Ketika kita mengalami kesulitan
dan kita mengatasinya dengan baik, orang lain yang menyaksikan akan terinspirasi
oleh teladan hidup kita. Orang yang mengalami kesulitan dapat lebih mudah
bersimpati dan memahami orang lain yang menderita. Kita mengihibur orang lain
dalam cara kita dihiburkan. Terpujilah Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus
Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang
menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada
dalam bermacam-macam penderitaan, dengan penghiburan yang kami alami sendiri dari Allah (2 Kor 1:3-4). Jadi, maksud
Tuhan mengijikan kita menderita untuk menghibur dan menguatkan orang yang juga
sedang menderita.
Tokoh
terakhir adalah Tuhan Yesus. Dalam pembacaan kitab di atas mengatakan “dengan
tekun Ia menanggung penderitaan sampai mati di kayu Salib. Yesus Kristus adalah
manusia yang paling menderita dari manusia yang menderita. Maka surat dalam
Ibrani mengingatkan kita, Ingatlah
selalu akan Dia yang tekun menanggung bantahan yang sangat hebat, terhadap
diriNya dari pihak orang-orang berdosa supaya
jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa
kamu belum sampai mencucurkan darah. Ketika menderita biarlah hati kita tertuju
pada Kristus. Pada saat Tuhan mengizinkan kita mengalami penderitaan, tetaplah
berjalan, walaupun mungkin kita sampai mengeluarkan air mata, tetaplah percaya
kepada Tuhan. Terus meneruslah berdoa dan memiliki pengharapn yang besar kepada
Tuhan kita Yesus Kristus. Sehingga Tuhan mendapati kita kelak, dan berkata berbahagia
dan diberkatilah dia yang bertahan dalam penderitaan.
Mari
kita perhatikan Hikmat Alkitab dalam Penderitaan.
Ø Ibrani
12:5-11: terkadang Allah mengambil tindakan kolektif karena dosa dan
ketidaktaatan. Allah mendisiplin milik kepunyaanNya, menghajar dia, membuktikan
bahwa Dia mengasihi kita.
Ø Filipi
1:29: Terkadang juga Tuhan mengizinkan kita mengalami penderitaan hanya untuk
mengajarkan kita bahwa rasa sakit adalah bagian dari kehidupan. Alkitab juga
tidak mengatakan bahwa orang Kristen tidak akan menderita kesengsaraan. Paulus
katakan bahwa kita dikarunia bukan saja untuk percaya melainkan juga untuk
menderita.
Ø Ibarani
5:8:Tuhan mengizinkan kita mengalami penderitaan agar kita belajar menanggapi
masalah dengan cara Alkitabiah. Seperti Yesus belajar menjadi taat.
Ø Roma
8:28: Tuhan mengizinkan penderitaan demi kesejahteraan kita.
Ø Mazmur
34: 2-3: mengajarkan kita dalam segala waktu, tetaplah terus-menerus memuji
Tuhan.
Jadi,
saudaraku dikasihi Tuhan demikianlah maksud gambaran Allah dibalik penderitaan
itu. Di dalamnya kita dapat mengenal Allah. Tetap setia kepadaNya, Mengingat
Dia akan kasihNya yang besar, mendewasakan kita dan membuat kita menjadi
teladan bagi orang lain. Milikilah komitmen ini dihadapan Tuhan.
Jika
kita tidak hidup dalam Tuhan maka setelah kematianpun kita akan mengalami
penderitaan. Kehebatan Alkitab sebagai sumber bagi mereka yang mengalami
penderitaan adalah pendekatan yang kaya dan banyak dimensi. Alkitab mengakui
ada berbagai bentuk, alasan, dan respon yang tepat bagi penderitaan. Alkitab
tidak berjanji pasti akan ada jawaban penuh atau akhir yang membahagiakan
dikehidupan sekarang. Tetapi kisah ini menunjukan bagaimana orang beriman menghadapi berbagai macam
penderitaan dan hidup dalam perapian ini bersama dengan Tuhan. Penderitaan mengajarkan kita bahwa Allah
ada ditengah-tengah kita pada saat kita mengalami penderitaan terburuk
sekalipun. PERCAYALAH. Amin.
Soli Deo Gloria.
0 Response to "PENDERITAAN : APA SESUNGGUHNYA MAKSUD ALLAH DI BALIK PENDERITAAN??.."
Post a Comment