BERPUASA SUNGGUH-SUNGGUH
ZAKHARIA 7:1-14
#Renungan Pagi
#Seri Kitab ZAKHARIA
"Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku? (Zakh 7:5)
Pernahkah Anda berpuasa? Mungkin Sebagian dari kita berkata ya saya pernah berpuasa, tetapi mungkin juga ada diantara kita yang tidak pernah sama sekali berpuasa. Ada banyak hal dan kisah-kisa yang dicatat dalam Alkitab tentang berpuasa. Ada yang berpuasa karena memang tidak lagi memiliki makan untuk dimakan. Ada yang berpuasa karena memang memiliki pergumulan secara pribadi. Ada yang berpuasa karena meratapi diri oleh karena dosa. Dan ada juga yang berpuasa agar bisa berelasi dengan Tuhan secara pribadi baik melalui ibadah maupun dengan berdoa. Kalau dimasa sekarang orang berpuasa mungkin karena hendak menjaga tubuh secara fisik agar tetap seimbang. Atau bisa jadi manusia jaman sekarang mungkin tidak terpikir bahwa berpuasa berdoa dan beribadah kepada Tuhan itu adalah kebutuhan penting.
Dalam pembacaan kita hari ini kita dapat melihat di setiap bulan kelima orang Israel selalu berpuasa dan berkabung. Namun sayangnya kebiasaan mereka untuk berpuasa dan berkabung bukan lahir dari hati yang sungguh-sungguh menyesali akan dosa melainkan semata-mata untuk kepentingan diri mereka sendiri. Mereka ingin melunakkan hati Tuhan (ayat 2) dengan cara yang tidak jujur, namun tidak terelakan lagi Tuhan Mahatau, Ia mengetahui motivasi yang tidak benar itu sehingga menegur mereka dengan keras (ayat 5-6).
Tuhan mengingatkan mereka jika nenek moyang mereka dihukum dan dibuang ke Babel itu terjadi karena mereka mengabaikan keadilan dan mengeraskan hati terhadap teguran Tuhan yang disampaikan oleh para nabi. Dan kepada generasi yang dibebaskan ini Tuhan pun menuntut mereka agar mereka bertobat sungguh-sungguh, memiliki prilaku yang baik dan menunjukkan diri mereka sebagai orang dewasa secara rohani.
Sebagaimana Tuhan menuntut generasi Israel yang kembali dari pembuangan Ia menghendaki agar mereka melakukan kebiasaan seperti berpuasa setiap bulan dengan sungguh-sungguh. Pertanyaan dalam ayat 5 memiliki makna retoris yang sangat dalam, “adakah kamu bersungguh-sungguh berpuasa?” Tuhan mengetahui bahwa mereka sedang berpuasa, tetapi dalam kebiasaan berpuasa itu mereka mengerjakannya dengan penuh kemunafikan. Mereka sama sekali tidak bersungguh-sungguh berpuasa kepada Tuhan. Pertanyaan tersebut mengajarkan kita agar saat melakukan ibadah puasa, doa, beribadah bersama, melakukan segala sesuatu itu dengan benar.
Sekarang perhatikan, kita seringkali bertemu dengan orang-orang yang saleh dalam berpenampilan. Kelihatan rajin beribadah, selalu tampil dan berbagai kegiatan sampai pada kegiatan sosil masyarakat, namun justru tidak peduli terhadap kepedulian Tuhan. Semua tindakan tersebut hanya sebatas penampilan bukan untuk menyatakan dan menyalurkan kasih kepada sesama. Karena itu jangan terkecoh terhadap penampilan. Namun juga jangan lupa Tuhan tidak dapat ditipu.
Jika anda ingin berdoa dan berpuasa, beribadah dan melayani kerejakanlah itu semua dengan sungguh-sungguh dihadapanNya.
Doa
Tuhan Yesus ingatkan aku agar aku tetap sungguh-sungguh beribadah, berdoa, berpuasa, dan melayaniMu seumur hidupku dengan benar dan jujur. (Amin)
Tuhan Yesus Memberkati
0 Response to " BERPUASA SUNGGUH-SUNGGUH "
Post a Comment