Zakharia dan Elisabet

Zakharia dan Elisabet

Lukas 1:5-25

Zakharia adalah seorang dari keturunan Harun, dan Zakharia adalah seorang imam (ayat 5). Untuk diketahui bahwa semua keturunan Harun yang laki-laki secara otomatis menjadi imam. Akibatnya jumlah imam menjadi sangat banyak. Karena itu imam dibagi menjadi 24 rombongan (1 Taw 24:1-18). Dan setiap rombongan diperkirakan ada seribu imam. Namun pada waktu kembali dari pembuangan Babilonia hanya 4 rombongan yang tersisa (Ezr 2:36-39). Tetapi rombongan ini masih dibagi menjadi 24 rombongan dengan nama yang sama. Dalam ayat diatas Zakharia disebut imam masuk dalam rombongan Abia (ayat 5). 

Pelayanan Imam di hari paskah, pentakosta dan pondok daun. Pelayanan biasanya dikerjakan satu tahun satu sampai dua kali. Di ayat 9 Zakharia mendapat tugas sebagai seorang imam yaitu membakar ukupan dalam bait Allah. Zakharia bisa lakukan itu karena sudah diundi. Yang ingin ditunjukkan disini ialah bahwa Zakharia adalah seorang yang melayani Tuhan. 

Maka sangat sesuai seperti halnya ayat 6 mengatakan bahwa Zakharia dan Elisabet adalah seorang yang saleh dan hidup benar. Kalau kita perhatikan Alkitab, hanya beberapa orang saja yang diberikan predikat seperti ini, seperti Nuh (Kejadian 6:9), Ayub (Ayub 1:1, 8; 2:3) dan Simeon (Luk. 1:25). Namun perlu diperhatikan dengan bijak bahwa sebutan “benar, saleh, dan tidak bercacat” bukan berarti mereka tidak berdosa. Alasannya adalah sejak manusia pertama Adam dan Hawa jatuh dalam dosa maka seluruh generasi yang dikandung, lahir adalah manusia yang berdosa. Kitab Roma 3:23 mengatakan semua orang telah berbuat dosa. Kalau begitu adakah manusia yang sempurna dan suci? Alkitab mencatat bahwa hanya Yesus Kristuslah yang sempurna dan tak berdosa.  Jadi maksud Alkitab memberitahu Zakharia dan Elisabet benar karena kesalehan mereka sebagai imam yang melayani Tuhan. 

Namun ada masalah dalam kehidupan keluarga mereka yakni tidak mempunyai anak. Kita tahu pada zaman itu tidak mempunyai anak merupakan sesuatu yang sangat hina. Masalah itu berlanjut sampai mereka menjadi tua. 

Apa yang mau kita perhatikan disini, ayat diatas sekalipun memberitahu kita bahwa mereka hidup benar dan saleh, bukan berarti mereka tidak mendapatkan pergumulan dalam keluarga. Justru kita melihat pergmulan keluarga mereka berlangsung hingga lanjut usia. Namun sekalipun mereka punya pergumulan soal anak, dan sekalipun hidup mereka kelihatan tidak diberkati, tetapi mereka tetap setia dan melayani Tuhan. Maka, melalui kisah ini marilah kita menjadi orang Kristen yang setia dan tetap melayani Tuhan dalam keadaan apapun. 

Tanpa diduga sesuatu hal besar terjadi terhadap Zakharia dan Elisabet. Mereka melihat malaikat Tuhan datang dan menampakkan diri kepada mereka. Dan yang terjadi adalah jika selama ini mereka mendoakan agar Tuhan memberikan keturunan pada waktu yang tepat inilah Tuhan memberikan kasih karuniaNya kepada Zakharia dan Elisabet. Malaikat Tuhan memberitahu bahwa Elisabet akan mengandung dan anak yang lahir itu akan menjadi besar, menjadi alat ditangan Tuhan. Ia akan besar dihadapan Tuhan, tidak akan minum anggur, ia akan penuh dengan roh sejak dalam rahim ibunya, dan ia akan membuat banyak orang bertobat. Ternyata berkat kesabaran, kesetiaan, ketekunan mereka pada akhirnya Tuhan berikan keturunan dalam keluarga mereka. Anak yang diberikanpun bukanlah anak yang biasa tetapi menjadi alat ditangan Tuhan. 

Namun hal unik terjadi pada saat malaikat berbicara kepada Zakaria mengenai anak yang akan diberikan, tetapi yang terjadi Zakaria justru tertawa karena ia sadar ia sudah tua. Dan disitulah Tuhan hukum Zakaria menjadi bisu dan tuli selama 9 bulan saat Elisabet istrinya mengandung Yohanes. Ini merupakan hukuman Tuhan akibat rasa ketidak percayaan Zakharia terhadap berita yang disampaikan malaikat Tuhan. 

Dan pada akhirnya kita melihat walaupun Zakharia dihukum Tuhan, namun Tuhan tetap menepati janjiNya dan memberikan keturunan kepada Zakharia dan Elisabet. Ia tidak membatalkan janji dan rencanaNya. Hal ini mengingatkan kita semua agar kita tetap percaya akan janji Tuhan dalam kehidupan kita sebagai anak-anakNya. Amin

Tuhan Yesus memberkati. 

 


0 Response to " Zakharia dan Elisabet"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel