TUHAN MENGINGAT UMAT YANG MELUPAKAN-NYA

ZAKHARIA 1:7-17

#Renungan Pagi

#Seri Kitab ZAKHARIA

..Berbicaralah mereka kepada Malaikat TUHAN yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu, katanya: Kami telah menjelajahi bumi, dan sesungguhnya seluruh bumi itu tenang dan aman. Berbicaralah Malaikat TUHAN itu, katanya: Ya TUHAN semesta alam, berapa lama lagi Engkau tidak menyayangi Yerusalem dan kota-kota Yehuda yang telah tujuh puluh tahun lamanya Kaumurkai itu? Lalu kepada malaikat, yang berbicara dengan aku itu, TUHAN menjawab dengan kata-kata yang ramah dan yang menghiburkan (Zakharia 1:11-13)..

Mulai dari pasal satu hingga pasal enam di dalamnya memuat tentang penglihatan nabi Zakharia. Fokus renungan hari ini adalah membahas tentang penglihatan pertama. Semua penglihatan yang akan dibahas kedapan memiliki pesan yang berkesinambungan satu dengan yang lainnya. Dalam penglihatan pertama ini Zakharia melihat seorang penunggang kuda merah yang berdiri diantara pohon murad di bawah sebuah jurang. Pohon murad adalah pohon dimana daunnya digunakan oleh orang Israel untuk membuat pondok dalam ibadah raya pondok daun. Dalam hari raya tersebut mereka diingatkan bagaimana Tuhan telah memimpin mereka di padang gurun ketika mereka tinggal di pondok-pondok (Im. 23;33-34). Mereka juga bersyukur atas kelimpahan berkat dalam hasil panen mereka. Mereka merayakan kasih karunia Tuhan kepada mereka dan daun pohon murad tersebut dipakai dalam hari raya tersebut.

Apakah arti dari penglihatan pertama ini? Malaikat Tuhan bersespon terhadap laporan yang Ia terima sebagai sebuah ratapan (ayat 12). Padahal pada ayat sebelumnya malaikat tersebut telah melihat bahwa sesungguhnya seluruh bumi tenang dan aman (ayat 11). Bukankah merupakan sesuatu yang aneh apabila melihat semua aman dan nyaman namun meresponi hal itu dengan meratap? Apa yang membuat malaikat tersebut meratapi keadaan yang dilihatnya. Ternyata keadaan tenang dan aman bukanlah karena kerajaan Allah datang. Sebaliknya karena umat masih terpencar dan kota kudus itu masih menjadi reruntuhan. Kemuliaan Tuhan tidak terpancar dalam keadaan tersebut.

Hal ini sama seperti dunia yang kelihatannya baik-baik saja tetapi sebetulnya di dalamnya penuh dengan kejahatan. Atau hal itu sama seperti hidup manusia kelihatan sehat tetapi sebetulnya sakit, rusak secara rohani. Kelihatannya baik tetapi sebenarnya adalah jahat. Keaadan makmur tetapi sebetulnya terhimpit dan tidak ada rasa damai. Keadaan luar seringkali membuat kita sering tertipu. Ini jugalah dosa dari orang Israel, mereka begitu sibuk mengurusi penghidupan pribadi agar semua aman dan nyaman, tetapi dengan begitu mudahnya mereka melupakan Tuhan.  Pada masa kini ada begitu banyak orang yang hidupnya diberkati Tuhan dengan segala kelimpahan dan kenyamanan namun masih banyak orang hidup justru tidak peduli dengan pekerjaan Tuhan dan keadaan rohaninya sendiri dan keluarganya. Jika keadaannya demikian, maka patutlah kita meratap seperti malaikat meratap dalam penglihatan ini. 

Puji Tuhan penglihatan tersebut tidak berhenti hanya pada ratapan. Tuhan merespon dengan memberi penghiburan. Ini mau menegaskan bahwa Tuhan tidak perna melupakan umat-Nya. Ia tetap mengingat mereka walaupun banyak dari umat melupakan-Nya. Kasih-Nya menjadi tidak padam karena ketidak setiaan umat-Nya. Ia tetap mengingat dan selalu memanggil agar mereka kembali. Hati-Nya tidak berali terhadap umat yang telah dipilih-Nya. Melihat kasih yang sempurna ini tidakkah menyadarkan hidup kita untuk sungguh-sungguh hidup bagi-Nya?

Doa

Tuhan ampuni aku, akulah yang tidak setia terhadap Engkau. Banyak hal yang sudah Tuhan kerjakan dalam hidupku, harusnya segala berkat kemurahamu itu mengajarkan aku untuk tetap setia kepadamu. Amin.  (ES)

Tuhan Yesus Memberkati

0 Response to " TUHAN MENGINGAT UMAT YANG MELUPAKAN-NYA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel